Hukum Mad

Mad menurut bahasa adalah المطّ والزّيادة   artinya memanjangkan dan menambah. sedang menurut istilah mad adalah اطالة الصّوت بحرف من حرف المدّ artinya memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).

Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja , yaitu mad thabi’i (mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya). Dan dari mad far’i itulah hukum mad terbagi lagi menjadi tiga belas macam.

 

1.  Mad Thabi’i ( مَدْ طَبِيعِي )

Setiap ada fathah ( ـــَـــ ) diikuti alif ( ا ), kasrah ( ــــِـــــ ) diikuti ya’ sukun ( يْ ), dhummah ( ــــُــــــ )  huruf wau sukun ( وْ ). Cara membaca dipanjangkan sepanjang satu alif atau dua harakat. contoh:

دَا دِيْ دُوْ       نُوْ حِيْهَا

 

2.  Mad Far’i ( مد فرعى )

                        Mad Far’i terbagi menjadi tiga belas,

1)        Mad Wajib Muttashil  ( مَدْوَاجِبْ مُتَّصِلْ )

Setiap ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ء ) pada satu kalimat. cara membacanya wajib dipanjangkan sepanjang 5 harakat.

سَوَآءٌ       أَضَآءَ        ٱلسَّمَآءِ     


 

2)        Mad Jaiz Munfashil ( مَدْجَائِزمُنْفَصِلْ )

   Setiap ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (ء ) dilain kalimat. untuk membedakan hamzah (ء ) tertulis dengan alif ( أ ) dan dibaca panjang 3 alif/ 6 harakat.

إِنِّيٓ أَعۡلَمُ       لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ

No comments:

Post a Comment