WAKTU HANYA FORMALITAS
Oleh: Nafi’aturrohmaniah
Istilah waktu menurut mahasiswa dan dosen pada umumnya adalah angka-angka
jam yang tertulis, bukan kewajiban. Tidak disiplin waktu, seperti telat, molor,
ataupun ngaret rasanya sudah menjadi tradisi buruk yang mengakar bahkan menjadi
virus berkembang dari kalangan siswa, mahasiswa, dosen, bahkan pejabat-pejabat
Negara sekalipun.
Tradisi ngaret merupakan tradisi orang-orang yang tidak bisa menghargai
waktu. Mereka tidak sadar betapa pentingnya waktu karena “waktu yang sudah
berlalu tidak mungkin akan kembali”. Sehingga sikap telat, molor dan tidak
disiplin waktu merupakan perbuatan bodoh karena mereka menyia-nyiakan
kenikmatan yang Tuhan berikan. Selain itu, tradisi ngaret juga merupakan salah
satu perbuatan kecil dari korupsi. Maka sebaiknya kita dapat memaknai dan
memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin tanpa telat, tidak molor dan
menerapkan budaya disiplin.
Allah menjelaskan kalam-Nya dalam Al-qur’an surat an-Nisa’ ayat 59: “hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara
kamu”. Disiplin adalah kunci sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat
teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur
dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama serta jauh dari
sifat putus asa.
Demikian pentingnya waktu sehingga berbagai bangsa menyatakan penghargan
terhadap waktu. Orang Inggris mengatakan “time is money” (waktu adalah uang),
peribahasa Arab mengatakan “waktu adalah pedang” atau “waktu adalah peluang
emas”, dan kita orang Indonesia mengatakan: “sesal dahulu pendapatan sesal
kemudian tak berguna’’.
No comments:
Post a Comment