BAB I
SEJARAH PERADABAN ISLAM
A. PENGERTIAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
Kata sejarah berasal dari kata “Syajaratun” ,artinya pohon.Sesuatu yang memiliki cabang kata sejarah adalah silsilah, hikayat, kisah yang berasal dari bahasa arab.Dalam pengertian lain, sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau.[1]
Sedangkan peradaban sendiri berakar dari kata adab yang berarti kesopanan, hormatmenghormati, budi bahasa, etiket dll.Peradaban juga dipahami sebagai kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin.Makna Peradaban yang lebih luas adalah suatu aktivitas lahir yang biasanya dipakai untuk menyebut bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan dan lain-lain.Istilah peradaban islam juga sering dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang memiliki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, dan sistem kenegaraan.[2]
Dengan demikian, Sejarah peradaban Islam adalah keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam dari satu waktu ke waktu lain, sejak zaman lahirnya islam sampai sekarang.Antara Sejarah peradaban Islam dan cabang-cabangnya perlu direkontruksi dengan perkembangan zaman, karena sejarah Peradaban Islam berawal dari sebuah ide, gagasan, konsep pada masa lalu.
B. ILMU BANTU SEJARAH PERADABAN ISLAM
Sejarah peradaban islam erat kaitanya dengan beberapa ilmu, dintaranya;
1. Geografi
2. Sosiologi
3. Antropologi
4. Arkeologi
5. Ilmu sejarah.
C. MANFAAT MEMPELAJARI SEJARAH PERADABAN ISLAM
1. Dapat mengetahui informasi tentang aktivitas Peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang(pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan peradaban islam).
2. Sejarah tidak hanya memberikan efek romantisme, tetapi juga pada refleksi histori.
3. Memberikan semangat back projecting theory untuk membuka lembaran da mengukir peradaban islam yang leih baik lagi.
4. Dapat menyelesaikan problematika peradaban islam masa kini.[3]
BAB II
JAZIRAH ARAB DAN TATA SOSIAL MASYARAKAT JAHILIYAH
A. LETAK JAZIRAH ARAB
Jazirah Arab itu luasnya kurang lebih 1.100.000 mil persegi. Tanah sepertiga jazirah Arab tertutupi oleh lautan pasir dan dipenuhi oleh batu-batu besar atau gunung-gunung batu yang tinggi. Daerah itu dihuni oleh 12 juta jiwa, akan tetapi ada yang berpendapat bahwa jumlah penduduknya sekitar 10 juta jiwa.[4]
· Batas-batas Jazirah Arab
v Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Laut Merah,
v Sebelah Barat daya dibatasi oleh Benua Asia,
v Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Hindia,
v Di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Arab,
v Dan di sebelah Utara berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.
B. Bagian-bagian Jazirah Arab
Jazirah arab terbagi menjadi 2 bagian besar:
ü bagian tengah,
ü bagian pesisir.
Di Jazirah Arab bagian tengah, sebagian besar daerahnya adalah Gurun Sahara, Oase, dan mata air yang sangat jarang, datarannya keras, tandus dan pasir bergelombang.
Penduduk Sahara sangat sedikit yang terdiri suku-suku badui yang mempunyai gaya hidup pedesaan dan nomadik guna mencari air dan padang rumput untuk binatang gembalaan mereka.
Adapun bagian pesisir, daerahnya hanya memanjang bagaikan selembar pita mengelilingi Jazirah Arab, disini penduduk hidup menetap mereka mendirikan kota-kota dan kerajaan, dan sempat juga membina berbagai macam kebudayaan[5].
C. KONDISI EKONOMI BANGSA ARAB PRA ISLAM
Sumber ekonomi utama yang menjadi penghasilan bangsa Arab pra Islam adalah perdagangan dan bisnis. Orang-orang Arab di masa Jahiliah sangat dikenal dengan bisnis dan perdagangannya, mereka melakukan perjalanan bisnis ke Yaman pada musim dingin dan perjalanan bisnis ke Syam pada musim panas.[6]
D. KEAGAMAN BANGSA ARAB PRA ISLAM
Penduduk bangsa Arab pada saat itu banyak menganut agama yang bermacam-macam antara lain penyembahan berhala atau paganisme. Namun ada bangsa Arab yang tidak suka menyembah berhala diantaranya adalah waraqah Ibnu Nauval dan Usman Ibnu Huwaris mereka menganut agama masehi.[7]
E. KONDISI SOSIAL ARAB PRA ISLAM
Dikalangan bangsa arab terdapat beberapa kelas masyarakat yang kondisinya berbeda antara satu dengan lainnya. Hubungan seseorang dengan keluarga dikalangan bangsawan dapat diperioritaskan, dihormati, dan dijaga. Seorang laki-laki tetap dianggap sebagai pemimpin ditengah keluarga yang tidak boleh dibantah.[8]
F. MORAL BANGSA ARAB PRA ISLAM
1. Suka meminum arak,
2. Suka perjudian
3. Pelacuran,
4. Pencurian dan perampokan,
5. Kekejaman, sebagian bangsa Arab sangat kejam dan buas terhadap anak-anak perempuan mereka sendiri. Kebanyakan anak perempuan dikubur hidup-hidup didalam tanah dan ada kalanya ditaruh didalam tempat seperti tong,
6. Kekotoran dalam urusan makan dan minum,
7. Tidak mempunyai kesopanan,
8. Suka bertengkar[9].
Adat kebiasaan merekapun tak jauh berbeda dari moral mereka seperti mempercayai makhluk-makhluk seperti roh, jin dan hantu. Mereka juga suka datang ketukang-tukang sihir untuk meminta ajimat guna penangkal mala petaka, atau agar bisa memberitahu kejadian apa yang akan datang, dan dapat memberikan petunjuk untuk mengetahui akan adanya hal-hal yanh tidak dapat di inginkan. Walaupun begitu bangsa Arab masih mempunyai setitik akhlak atau sikap yang baik seperti;
§ Kedermawanan,
§ Memenuhi janji,
§ Kemulyaan jiwa, dan keengganan menerima kehinaan dan kelaliman,
§ Sikap pantang mundur,
§ Kelemah lembutan dan suka menolong orang lain,
§ Kesederhanaan pola hidup badui.[10]
F. KEMAJUAN-KEMAJUAN BANGSA ARAB PRA ISLAM
1) Perniagaan, kemajuan perdagangan bangsa Arab sangat pesat sampai ke Habsyi, Mesir, Syam, dll.
2) Pertukangan, buktinya mereka mendirikan gedung-gedung yang besar, membuat kebun-kebun yang kuas dan teratur, memperbaiki kota-kota. Kemajuan-kemajuan lainnya terdapat pula sulam menyulam, menenun, memintal, dan yang paling terkanal dari bangsa Arab pra Islam adalah kesusastraan yaitu mengarang syair-syair dan sajak-sajak yang indah.
BAB III
KELAHIRAN ISLAM DAN PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW
DI MAKKAH
A. Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Islam bermula pada tahun 611 M ketika wahyu pertama diturunkan kepada Rasul terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira’. Muhammad dilahirkan pada hari senin tangga 12 Rabiul awwal tahun gajah (570 M). Hari itu adalah hari yang paling membahagiakan sepanjang matahari terbit.
Muhammad lahir dalam keadaan yatim, karena ayahnya Abdullah meninggal setelah tiga bulan menikah dengan Aminah, ibu Muhammad. Muhammad kemudian diserahkan kepada Halimatus sya’diyah untuk diasuh dan setelah 4 tahun dalam asuhanya, muhammad diasuh oleh ibu kandungnya sendiri yaitu Aminah. Akan tetapi, baru 2 tahun bersama ibunya, Muhammad kecil harus menjadi yatim piatu.
Setelah Aminah meninggal, Muhammad diasuh oleh kakeknya Abdul Mutholib, karena sudah tua renta Abdul Mutholib meninggal dan Muhammad akhirnya diasuh oleh pamanya Abu Thalib. Dan pada usia 12 tahun, Muhammad diajak pamanya pergi berdagang ke syam. Pada usia 25 tahun muhammad diajak pamanya ke Syam untuk melakukan perdagangan milik Khadijah, seusai berdagang, Khadijah meminta nabi untuk menikahinya. Dan akhirnya, Nabi menikah dengan Siti
Khadijah dalam usia 25 tahun. Karena khadijah tahu bahwa Nabi punya akhlak yang mulia. Siti khadijah adalah perempuan pertama yang masuk islam.[11]
B. Pengangkatan Sebagai Rasul
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahannus atau menyepi di gua hira’,sebagai imbas prihati beliau melihat keadaan bangsa arab yang menyembah berhala. Ditempat inilah beliau menerima wahyu pertama, berupa surat Al-Alaq 1-5, maka beliau diangkat oleh Allah menjadi utusannya.Wahyu yang kedua adalah Surat Al muddatstsir 1-7, nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul dan harus berdakwah.[12]
C. Dakwah Rasulullah di makkah
1. Periode dakwah secara sembunyi-sembunyi
Orang pertama yang beriman kepadanya adalah dari kalangan sahabat sendiri yaitu Abu Bakar Ash- Shidiq. Dari kalangan wanita adalah istrinya sendiri yaitu Siti Khadijah dan dari kalangan anak-anak adalan Ali Bin Abi Thalib, sedangkan dari kalangan budak adalah Zaid bin Haritsah, Periode ini berlangsung selama tiga tahun.
2. Dakwah secara terang-terangan dan terbuka
Setelah turun Surah Al-hijr ayat 94, nabi Muhammad memulai dakwah secara terang-terangan.
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS.AlHjr:94)”
Namun, dakwah yang diakukan beliau tidak mudah dan mendapat tanatangan dari kaum kafir Quraisy. Banyak cara yang dilakukan para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad SAW, namun selalu gagal baik secara diplomatik maupun fisik. Puncaknya adalah dengan diberlakukanya pemboikotan terhadap bani hasyim yaIni berlangsung hamping merupakan tempat perlindungan Nabi muhammad. Ini berlangsung selama 3 tahun.[13]
Tekanan dari kaum Quraisy semakin menjadi-jadi setelah meninggalnya dua orang yang selalu melindungi dan menyokong Nabi Muhammad dari orang-orang kafir yaitu paman nabi Abdul mutholib dan istrinya Siti khadijah. Karena dakwah di Makkah mendapatkan rintangan dan tekanan, pada akhirnya beliau memutuskan untuk hijrah ke Tha’if, disana beliau dicaci maki dan dihina.
Disini, Nabi sudah hampir putus asa sehingga untuk menguatkan, Allah mengisra’ dan memi’rajikan pada tahun kesepuluh kenabian. Peristiwa itu menggemparkan penduduk Makkah, orang-orang kafir membuat propaganda untuk mendustakan akan tetapi, untuk orang islam makin beriman kepada Allah. Peristiwa ini membuat dakwah islam maju dengan datangnya penduduk Yastrib ke Mekkah. Mereka terdiri dari suku yang saling bermusuhan yaitu suku aus dan khazraj. Pada tahun kedua belas kenabian mereka datang kembali dan mengadakan perjanjian yang dikenal dengan ‘Perjanjian Aqabah’. Pada tahun keiga belas kenabian, mereka datang kembali dan membaiat Nabi sebagai pemimpin mereka, perjanjian ini disebut ‘Aqabah kedua’. Akhirnya nabi muhammad bersama kurang lebih 150 kaum muslimin hijrah ke Yastrib. Dan disana Nabi diberi penghormatan dengan mengubah nama Yastrib menjadi Madinah.[14]
BAB IV
HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH DAN
PIAGAM MADINAH
A. SEKILAS TENTANG KOTA MADINAH
Kota Madinah yang dulu disebut kota Yastrib, kota ini terletak sekitar 510 km sebelah utara Makkah. Disamping itu kota ini terletak pada jalur rempah-rempah, yang menghubungksn Yaman dan Suriah. Kota ini merupakan sebuah oasis dalam artian sebenarnya. Tanah diwilayah itu sangat cocok ditanami tanaman kurma. Ditangan penduduk Yahudi, tepatnya Banu nadhir dan Banu Quraidzah, kota itu menjadi pusat pertanian yang terkemuka. Kebanyakan suku Arab keturunan Aromaid di Madinah menganut agama Yahudi. Sedangkan dua suka utama non Yahudi dikota itu adalah Aus dan Khazraj, yang berasal dari Yaman.[15]
B. LATAR BELAKANG HIJRAH NABI KE MADINAH
Turunnya surat Al-Hijr: 94, Al-Baqarah: 218, dan An-Nahl: 41 dan 110 tentang perintah hijrah. Dan Nabi yakin bahwa orang-orang di Madinah akan menerima dakwah Nabi itu dibuktikan dengan datangnya sejumlah penduduk Yastrib (Madinah) untuk berhaji ke Mekkah setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj terjadi.
C. STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MADINAH
a. Mendirikan masjid
b. Mempersaudarakan kaum Anshor dan Muhajjirin
c. Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan bukan muslimin, masyarakat Madinah waktu itu terdiri atas dua kelompok mengadakan perjanjian, yang dikenal sebagai piagam Madinah. Mereka diwakili oleh 3 kelompok besar yakni kaum muslimin, orang Arab yang belum masuk Islam, dan kaum Yahudi dari Bani Nadhir dan Bani Quraizah. Isi perjanjian tersebut adalah;
ü Tiap kelompok dijamin kebebasannya dalam beragama
ü Tiap kelompok berhak menghukum anggota kelompoknya yang bersalah
ü Tiap kelompok harus saling membantu dalam mempertahankan Madinah baik yang Muslim maupun Nonn muslim
ü Penduduk Madinah semuanya sepakat mengangkat Muhammad sebagai pemimpinnya dan memberi keputusan hukum segala perkara yang dihadapkan kepadanya
ü Meletakkan landasan berpolitik, ekonomi, dan kemasyarakatan bagi negeri Madinah yang baru terbentuk.[16]
Piagam Madinah memuat 47 pasal diantaranya: Negara dan pemerintahan Madinah adalah bercorak teokrasi yang dikepalai oleh rosul yakni Muhammad dan ia adalah pemimpin agama.
d. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru.
D. PERTENTANGAN ANTARA KAUM YAHUDI DAN MUSLIMIN
Pertentangan ini terjadi karena sikap ingkar janji yang dilakukan oleh kaum Yahudi terlihat ketika perang Badar terjadi. Bukti penyelewengan kaum Yahudi yang lain adalah pada waktu terjadi perang Uhud. Penghianatan kaum Yahudi yang lain adalah bergabungnya kaum Yahudi dengan orang-orang kafir untuk menyerang Madinah, dengan cara mengepung Madinah (perang Ahzab atau perang Khandaq).
E. PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Pada tahun 6 H ketika ibadah haji sudah di syariatkan Nabi Muhammad SAW dengan sekitar 1000 kaum muslimin berangkat ke Makkah bukan untuk berperang, akan tetapi untuk melaksanakan ibadah umrah namun penduduk Makkah tidak mengijinkan akhirnya diadakan perjanjian Hudaibiyah yang isinya antara lain :
1) Kaum muslimin belum boleh mengunjungi ka’bah pada tahun itu, tetapi ditangguhkan sampai tahun depan.
2) Lama kunjungan dibatasi hanya sampai 3 hari.
3) Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Makkah yang melarikan diri ke Madinah, Namun sebaliknya, pihak Quraisy tidak harus menolak orang-orang Madinah yang kembali ke Makkah.
4) Selama 10 tahun diberlakukan genjatan senjata antara masyarakat Madinah dan Makkah
5) Tiap Kabilah yang ingi masuk kedalam persekutuan kaum Qurais atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan.[17]
F. PEPERANGAN PADA MASA NABI MUHAMMAD
Terbagi atas dua bagian yaitu;
§ Ghazwa, yaitu orang yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad, diantaranya;
1) Perang Badar, (17 ramadhan 2 H),
2) Perang Uhud (Sya’ban 3 H),
3) Perang Handaq (Syawal 5 H),
4) Perang Mu’tah ( 8 H ),
5) Penakhlukan kota Makkah (8 H ), peristiwa ini dilatar belakangi adanya anggapan kaum Qurais bahwa kekuatan kaum muslimin telah hancur akibat kalah perang di Mu’tah.
6) Perang Hunain (8 Syafar 8 H),
7) Perang Tha’if (8 H),
§ Sariyah, perang yang dipimpin oleh sahabat atas penunjukan Nabi Muhammad SAW.
1) Sariyah Hamzah Bin Abdul Muthalib (Ramadhan, 1 H)
2) Sariyah Ubaidah Bin Haris (Syawal, 1 H)
3) Sariyah Abdullah Bin Jahsy ( Rajab, 2 H), dll.[18]
G. MISI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
Misi Nabi Muhammad menggunakan strategi dengan mengutus beberapa sahabat yang ahli dibidang strategi polotik untuk berdakwah menyebar agama islam kepada para pembesar negara tetangga (Yaman, Bahrain, Mesir,Yamamah, Syiriah, Persia, Amman), diantaranya adalah sahabat Abu Musa Al-Asy’ari dan Muadz Bin Jabal.
H. MASA TERAKHIR NABI MUHAMMAD SAW
Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad beserta Rombongan melaksanakan haji, dan inilah haji terakhir bagi beliau yang merupakan haji perpisahan atau haji Wada’. Setelah peristiwa itu rasulullah mulai sakit panas, dan istri-istri rosulullah meminta ijin untuk merawatnya dirumah Aisyah. Tatkala sakitnya semakin keras, maka Rasullah bersabda “ Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin manusia melakukan sholat”. Rasulullah meninggal pada saat dhuha pada hari senin pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun 11 H (8 Juni 632 M) pada saat itu rasulullah wafat pada usia 63 tahun. [19]
BAB V
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
Al-khulafa al- Rasyidin adalah pemimpin yang di angkat sesudah nabi wafat menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpim agama dan kepala pemerintah.
A. Peradaban Islam Pada Masa Abu bakar As-Shidiq
Masa pemerintahan Abu Bakar sangatlah singkat yaitu sekitar 2 tahun tiga bulan, (11-13/632-634). Akan tetapi, cukup banyak kemajuan yang dicapai,diantaranya:
a) Perang melawan orang-orang murtad
b) Pemberangkatan Pasukan Usamah bin Zaid sesuai dengan pesan Rasulullah
c) Menumpas orang –orang yang mengaku sebagai nabi palsu dan orang yang tidak mau membayar zakat
d) Perluasan wilayah islam ke Persia dan Romawi
e) Penghimpunan Al-Qur’an. [20]
Abu Bakar meninggal pada bulan Jumadil Akhir tahun 13/634 M.
B. Peradaban Islam Pada Masa Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun. Antara tahun (13-23 H/ 634- 644 M), beberapa kemajuan-kemajuan pada masa khalifah Umar adalah:
a) Menetapkan peristiwa Hijrah Nabi sebagai awal kalender islam
b) Membentuk sistem administrasi negara[21]
c) Memperluas wilayah islam sampai ke Damaskus ibukota Syiria dan menaklukan iskandariyah, ibukota mesir
d) Membangun baitul Mal
e) Mencetak uang negara
f) Membuat kesatuan tentara untuk melindungi daerah tapal batas
g) Mengatur gaji, Mengangkat para hakim dan menyelenggarakan”hisbah”
h) Perluasan Masjidil Haram.[22]
Umar bin khatab meninggal dengan tragis. Dia di bunuh oleh Abu lu’luah, seorang kristen Persia, Umar ditikam dari belakang saat shalat berjamaah. Dia meninggal 1 muharram 23 h/ 644 M.
C. Peradaban Islam Pada Masa Usman Bin Affan
Ustman memerintah selama 12 tahun ( 23-36 / 644-656 ), paling lama masa jabatanya dibandingkan dengan khalifah lainya dan beliau diberi gelar Zun Nurain artinya menikahi dua putri nabi sekaligus. Kemajuan – kemajuan pada masa pemerintahannya adalah :
a. Membeli sumur Arumah dan menyerahkannya kepada kaum muslimin
b. Memperluas Masjid Nabawi dan lain Perluasan wilayah islam
c. Penyusunan kitab suci Al Qur’an dalam satu mushaf yaitu Muskhaf Usmani[23]
d. Perluasan wilayah islam dapat disimpulkan pada dua bidang;
ü Menumpas pendurhakaan dan pemberontakanyang telah masuk kekuasaan islam
ü Melanjutkan perluasan islam ke daerah – daerah[24]
Usman meninggal pada tahun 35 H / 656 M, di dibunuh oleh pemberontak diantaranya al – ghafiqi yang kemudian melarikan diri.
D. Paradaban Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib
Ali memerintah selama 5 tahun. Pada masa pemerintahannya tidak ada kemajuan yang berarti, banyak pemberontakan yang terjadi karena masalah perpecahan politik dan melahirkan beberapa kelompok yaitu syiah (pendukung ali), khawarij, pendukung mu’awiyah dan kelompok Aisyah. Dimasa ini juga terjadi peperangan diantaranya adalah perang Jamal dan perang Shiffin (antara Mua’wiyah dan ali).
Dr. Ibrahim dalam bukunya “Tarikh Al- islam As-Siyasi” menjelaskan bahwa lembaga- lembaga negara yang ada pada masa khulafaurrasyidin , diantaranya adalah;
a. Lembaga Politik
b. Lembaga tata Usaha
c. Lembaga keuangan negara
d. Lembaga kehakiman negara.
BAB VI
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
A. Pemerintahan Dinasti Umayyah
Pemerintahan ini berdiri setelah khalifah rasyidah yang ditandai dengan terbunuhnya ali bin Abi Thalib pada 40 H. Pemerintahan ini dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan kepada Mua’wiyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 rabi’ul Awwal 41 H/ 661 M.
B. Khulafa’ Bani Umayyah
1. Mua’wiyah bin Abi Sufyan (41-61 H / 661-779 M )
Penaklukan di masa pemerintaannya demikian luasnya dan meliputi 2 wilayah besar utama:
a) Wilayah barat meliputi Romawi (turki) dan di Afrika yaitu daerah Benzarat, Qamuniyah, Susat, Sirt, Mogadishu dan lain-lain.
b) Kawasan Timur meliputi Asia Tengah dan Sindh
Pada masa mu’awiyah lebih menekankan kepada perluasan wilayah, penaklukannya selalu diwarnai dehgan kemenangan dan merupakan salah satu pemerintahan yang paling baik dalam perjalanan islam. Keamanan internal terjamin
2. Yazid bin Mu’awiyah (60-64 H / 679-683 M )
Pada masa pemerintahannya hanya terjadi penaklukan di afrika saja dan tidak melancarkan ekspansi ke tempat-tempat lain karena adanya gejolak dalam negeri.
Peristiwa - peristiwa dalam negeri:
a) Pemberontakan Syi’ah
b) Tragedi karbela
Husen dan keluarganya dibunuh dalam peperangan oleh pasukan berkuda ubaidillah bin Ziyad di Karbela [25]
c) Peristiwa Hurrah dan Penghalalan Madinah
Yazid menghalalkan pertumpahan darah di madinah dengan membunuh ratusan sahabat dan anak -anak mereka, karena ibnu Zubair mengumumkan pencopotan yazid dan membaiat dirinya sendirinya. Pasukan yazid lalu menyerang Makkah karena Ibnu Zubair lari kesana, dan para pasukan yazid melempar ka’bah dengan menjajig . Yazid meninggal pada saat pengepungan kota makkah, sehingga pasukn Yazid menarik pasukan ke syam.
3. Mua’wiyah II bin Yazid (64 H / 683 M )
Masa pemerintahannya sangat pendek, hampir tidak ada peradaban yang berarti. Dia sakit dan akhirnya meninggal setelah ia mengundurkan diri.
4. Abdullah Ibnu Zubair (64-73 H /683- 692 M ) Terputusnya Pemerintahan Bani Umayyah
Ibnu Zubair memegang kendali kekhalifahan dan di baiat oleh semua penduduk negeri. Sementara itu, penguasa bani Umayyah tidak punya kekuasan kecuali sebagian wilayah syam. Maka pemerintahan Mua’wiyah bin Yazid, Marwan bin Hakim, Abdul malik bin Marwan (pada awal pemerintahan ) adalah tidak sah. Sebab, mereka berkuasa pada masa pemerintahan Ibnu zubair, tapi untungnya Hakam mampu mengambil Mesir dari tangan Ibnu Zubair. Setelah itu marwan diangkat menjadi khalifah.
5. Abdul Malik Bin Marwan (73-68 /692-705 M ) Kembalinya Pemerintahan Bani Umayyah
Kemajuan- kemajuan pada masa Abdul malik antara lain;
Ø Khalifah pertama yang berhasil membuat mata uang sendiri
Ø Membangun kembali masjidil Aqsa
Ø Membangun kembali administrasi negara dan diwajibkan menggunakan bahasa Arab
Ø Memperbaiki saluran- saluran air sungai Eufrat dan Tigris oleh Al hajjaj orang kepercayaan abdul malik [26]
6. Walid Bin Abdul Malik (86-96 H / 705- 714 M )
· Membangun Masjid Damaskus
· Membangun Qubbatu Shakrah dan memperluas masjid Nabawi
· Memperluas wilayah islam sampai ke kawasan timur, maghrib, Andalusia, dan perancis.
7. Sulaiman Bin Abdul Malik (96- 99 H /705- 714 M )
§ Penyerangan Konstatinopel melalui darat dan laut
§ Menaklukan Jurjan dan Thibristan
8. Umar Bin Abdul Aziz (99- 101H /719- 721 M )
Meski masa pemerintahan yang singkat, namun Umar adalah “lembaran putih“, Bani Umayyah karena memiliki karakteristik yang tidak terpengruh bani Umayyah yang banyak disesali.kemajun- kemajuan pada masa Umar bin abdul aziz adalah:
ü Menghidupkan dan memperbaiki tanah- tanah yang tidak produktf
ü Menggali sumur- sumur baru
ü Membangun masji- masjid
ü Mendistribusikan zakat pada yang berhak.
Tidak banyak peperangan yang terjadi karena dakwah islam disampaikan denagan nasihatyang penuh hikmah sehingga banyak orang yang masuk islam.
9. Yazid bin abdul Malik (101-105 H /719- 723 M )
Terjadi pemberontakan Yazid bin Muallab dan khalifah Yazid dapat mengatasinya.
10. Hisyam Bin Abdu Malik (105- 125 H /723- 743M )
Terjadi peperangan sengit yaitu ‘bilath Syuhada’, terjadi pemberontakan Zaid Bin Ali dan gerakan untuk membangun Bani Abbasiyah makin terdengar
11. Walid bin yazid bin Abdul Malik (125- 126H /742- 743 M )
Dikenal orang yang selalu mengikutu hawa nafsunya. Hingga tidak ada peradaban yang dihasilkannya
12. Yazid Bin Walid (126h /743 M )
Banyak pemberontakan yang terjadi, masa pemerintahannya pun sangat pendek
13. Ibrahim bin Walid (127 H /744 M )
Pemberontakan oleh Marwan bin Muhammad yang dilakukan untuk balas dendam kematian Walid bin Yazid
14. Marwan Bin Muhammad (127- 132 H /744 – 749 M )
Banyaknya konflik hingga akhirnya pemerintah Umayyah jatuh dan runtuh.
C. Kemajuan- Kemajuan secara global pada masa Bani Umayyah:
v Perluasan wilayah sampai ke Afrika
v Membentuk Organisasi negara dan susuna pemerintahan;
Ø An- Nidhamus syasy (organisasi politik)
Ø An- Nidhamul Idary (organisasi tata nsgara)
Ø An- Nidhamul maly (organisasi keuangan )
Ø An-Nidhamul Harby (organisasi ketentaraan )
Ø An-nidhamul Qadla (organisasi kehakiman ) [27]
v Membentuk sekretaris untuk membantu tugas negara:
ü Katib ar-rasail
ü Katib al-Kharraj
ü Katib Al-Junndi
ü Katib Asy-Syuriah
ü Katib al-Qudat
v Menjadikan masjidsebagai pusat imu pengetahuan
v Kemajuan ilmu pengetahuan antara lain pengembangan bahasa arab, ilmu Qiraat, Ilmu tafsir, ilmu Hadis, ilmu nahwu dan lain –lain.[28]
D. Penyebab runtuhnya Bani Umayyah
1) Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan
2) Lemahnya pemerintahan bani Umayyah karena sikap hidup mewah
3) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh al Abbas
4) Pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok syiah dan golongan mawali
5) Pertentangan etni antar Bani Qays dan Bani kalb. [29]
Dinasti Umayyah akhirnya hancur dan pemerintahannya bertahan selama 91 tahun (41-132 H /661- 749).
BAB VII
ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
Kekuasaan dinasti Bani Abbasiyah melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan Khalifah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al- Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah Al-Suffah Ibn Muhammad, Bani Abbasiyah berkuasa selama 524 tahun (132 H-656 H / 750 M-1258 M).
Faktor-faktor pendukung berdirinya Dinasti Abbasiyah :
· Timbulnya pertentanganpolitik antara Mu’awiyah dengan pengikut Ali bin Abi Tholib
· Munculnya golongan khawarij
· Timbulnya politik penyelesaian khilafah dan konflik dengan cara damai
· Dasar penafsiran bahwa keputusan politik harus didasarkan pada Al-Qur’an
· Munculnya paham mawali
· Bertambah gigihnya perlawanan pengikut syiah terhadap Ummayah [30]
Pemerintahan mereka dibagi menjadi dua periode oleh para sejarawan karena pola pemerintah yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya:
1. Pemerintah Abbasiyah periode I, dimulai sejak tahun 132-247 H, periode ini merupakan masa kejayaan para khalifah Abbasiyah. Ada 10 khalifah pada periode ini:
a. Abdul Abbas Abdullah bin Muhammad (132-136 H / 749-753 M)
b. Abu ja’far Abdullah bin Muhammad (137-158 H / 753-774 M)
c. Muhammad bin Abdullah bin Muhammad / Al-Mahdi (158-169 H / 774-785 M)
d. Musa bin Muhammad bin Abdullah / Al-Hadi (169-170 H / 785-786 M)
e. Harun bin Muhammad bin Abdullah / Ar-Rasyid (170-193 H / 786-808 M)
f. Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Amien (193-198 H / 808-813 M)
g. Abdullah bin Harun bin Muhammad / Al-Makmun (198-218 H / 813-833 M)
h. Muhammad bin Harun bin Muhammad / Al-Mu’tasim (218-227 H / 833-841 M)
i. Harun bin Muhammad bin Harun / Al- Watsiq (227-232 H / 841-846 M)
j. Ja’far bin Muhammad bin Harun / Al-Mutawakkil (232-247 H / 846-861 M)
2. Pemerintah Abbasiyah periode II ini dimulai pada tahun 247/656/861-1258 M. Masa ini adalah masa lemahnya para khalifah militer. Ada 27 kha;ifah yang berkuasa:
1) Al-Muntashir (247/861)
2) Al-Musta’in (242/862)
3) Al-Mu’taz (252/866)
4) Al-Muhtaqi (255/869)
5) Al-Mu’tamid (256/870)
6) Al-Mu’tadhid (279-892)
7) isFontRenderingSupportedAl-Muktafi (289-902)
8) Al-Mu’atadir (295/908)
9) Al-Qahir (320/932)
10) Ar-Radhi (322/934)
11) Al-Muttaqi (329-940)
12) Al-Mustakfi (333/944)
13) Al-Muthi’ (334/946)
14) Ath-Tha’i (363/974)
15) Al-Qadir (381/991)
16) Al-Qa’im (422/1031)
17) Al-Muqtadi (467/1075)
18) Al-Mustazhhir (487/1094)
19) Al-Mustarsyid (512/1118)
20) Ar-Rasyid (529/1135)
21) Al-Muqtafi (530/1136)
22) Al-Mustanjid (555/1160)
23) Al-Mustadhi’ (566-1170)
24) An-Nashir (575/1180)
25) Azh-Zhahir (622/1225)
26) Al-Mustanshir (623/1226)
27) Al-Musta’shim (640/1258).[31]
Kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah :
1. Kemajuan ilmu pengetahuan terlihat pada upaya Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmun, mendirikan sebuah akademi pertama yang dilengkapi pusat peneropong bintang, perpustakaan terbesar dan dilengkapi lembaga untuk penerjemah yaitu Baitul Hikmah.
2. Menjadikan masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan (center of education)
3. Didirikannya Madrasah yang dipelopori oleh Nizamul Muluk, dia adalah pelopor pertama yang didirikan madrasah untuk tingkat rendah, menengah, serta meliputi dalam bidang ilmu pengetahuan.
4. Berkembangnya ilmu pengetahuan agama seperti ilmu Al-Qur’an, hadits, fiqh (lahirnya fuqaha legendaris yang kita kenal dengan 4 mazhab yaitu: Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Hambali), ilmu kalam, bahasa dan sastra. Dan berkembangnya juga ilmu lughah seperti: nahwu, sharaf, ma’ani, bayan, badi’, arudh dan insya. Ilmu pengetahuan umum juga berkembang pesat, seperti: ilmu kedokteran, filsafat, astronomi, kimia, dll.
5. Dalam bidang administrasi negara, tidak banyak perubahan hanya disempurnakan, penguasa tertinggi pada masa periode I adalah khalifah, pada periode II dipegang oleh wazir (Perdana Menteri), khalifah hanya dijadikan sebagai boneka. Untuk membantu khalifah dalam bidang tata usaha negara dibentuk Diwanul Kitabah (Sekretaris Negara) dan dibantu oleh;
· Katibur Rasail (Sekretaris Urusan Persuratan)
· Katibur Kharraj (Sekretari Urusan Keuangan)
· Katibur Katibul Jund (Sekretari Urusan Tentara)
· Katibur Syurthah (Sekretari Urusan Kepolisian)
· Katibur Qadla (Sekretari Urusan kehakiman)
Wazir juga dibantu oleh 12 Diwan diantaranya Diwan Al-Jun, Diwan Az-Zimaan, dll.
6. Wilayah negara dibentuk dalam beberapa provinsi dinamakan Imaarat, dengan gubernurnya bergelar Amir.
7. Dibentuknya Baitul Malyang pendapatnya dari pajak tanah, pajak penghasilan, jizyah, zakat, bea cukai, pajak impor, pajak garam, pajak perikanan, dll.
8. Dalam sistem kemiliteran, angkatan perang berada dibawah Diwan Al-Jund dan terdiri dari Angkatan Darat dan Laut. [32]
9. Pada periode ke khalifahan pertama, Baghdad dijadikan sebagai ibu kota negar yang merupakan Pusat Peradaban Islam.
10. Perluasan wilayah sampai ke Afrika Utara dan India.[33]
Kerumtuhan kekhalifahan Abbasiyah
Ada dua faktor yang menyebabkan kemunduran Abbasiyah menurut Philip K. Hitty, yaitu:
1. Faktor Internal => diantaranya sikap hidup mewah para khalifah yang menjawab diakhir masa kejayaan Abbasiyah, para khalifah yang lemah untuk memegang tahta kepemimpinan. Dan juga karena faktor ekonomi, pembebanan pajak dan pengaturan wilayah-wilayah provinsi demi keuntungan kelas penguasa telah menghancurkanbidang pertanian dan industri. Luasnya wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah sehingga komunikasi pusat dan daerah sulit dilakukanjuga termasuk faktor internal runtuhnya Daulah Bani Abbasiyah.
2. Faktor Eksternal => Serangan Hulagu Khan, cucu Jengis Khan dari Mongol menyerang kekhalifahan Abbasiyah, pada tahun 1253. Terjadiny perang salib dan persaingan antar bangsa.[34]
BAB VIII
MASA KEEMASAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH, FAKTOR PENDUKUNG DAN LAHIRNYA TOKOH INTELEKTUAL MUSLIM
A Masa Keemasan Islam Pada Masa Dinasti abbasiyah
Puncak kejayaan dinasti abbasiyah terjadi pada masa khalifah Harun Ar Rasyid (786 -809 M ) dan anaknya Al- Makmun (813 – 832 M ) memerintah, negara dalam keadaan makmur kekayaan melimpah, keamanan terjamin dan luas wilayahnya mulai dari afrika Utara hingga india.
Pada masa khalifah Harun Ar- Rasyid, beliau mendirikan perpustakaan yang diberi nama Baitul Hikmah sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan. Dalam bidang ilmu pengetahuan Agama dan Umum Juga berkekembang pesat. Di Masa ini juga lahir 4 mazhab terkenal. Pada masa Al – Makmun diantaranya adanya pusat penerjemahan dalam bidang Filsafat dan Kedokteran[35].
B. Faktor Pendukung Keberhasilan Daulah Abbasiyah
1. Islam makin meluas, tidak di Damaskus tetapi di Baghdad
2. Orang – Orang di luar Islam dipakai untuk menduduki institusi pemerintahan
3. Sebagian penerjemah memberikan pendapatnya
4. Pemerintahan Abbasiyah membentuk tim penerjemah bahasa yunani ke bahasa arab
5. Rakyat bebas berpikir dan memperoleh hak asasinya dalam segala bidang
6. Adanya perkembangan ilmu pengetahuan
7. Dalam penyelenggaraan negara dalam masa bani Abbasiyah ada jabatan Wazir
8. Ketentuan profesional baru terbentuk pada masa pemerintahan bani Abbas.[36]
C. Lahirnya tokoh Intelektual Muslim
1. Para Ilmuan Bidang filsafat
a. Al- Kindi (194 -260 H ) buku karanganya sebanyak 236 judul
b. Al – Farabi (al farobius) karanganya masih 12 judul, salah Risalah Fushuh Al Hikam
c. Ibnu bajah ( wafat 523 M )
d. Ibnu Tufail (wafat 581 M )
e. Ibnu Sina, dia seorang Dokter sekaligus Ali Musik. Karya terkenalnya Al Qanun Fin Ath- Thib
f. Al ghazali ( 450 – 505 H ),bergelar Hujjatul Islam, karanganya berjumlah 70 buku.salah satunya adalah Al –Munqiz minadh Dhalal
g. Ibnu Rusyd (526 -595 H ), karanganya yang terkenal adalah Mabadul falasafiyah.
2. Bidang Kedokteran
Beberapa Perguruuan tinggi kedokteran antara lain:
· Sekolah Tinggi kedokteran di Yunda Shapus
· Sekolah Tinggi Kedokteran di Hirran, Syiria
· Sekolah Tinggi Kedokteran di Baghdad.
Para dokter islam yang terkenal adalah;
· Jabir ibn hayyan, Bapak Ilmu Kimia
· Hunain Ibn Ishaq, Ahli mata uang yang terkenal
· Tabib Ibn Qurra’
· Ar –rayi.
3. Bidang matematika
Salah seorang ahli dalam ilmu ini adalah Muhammad Ibn Musa al Khawarizmi, penemu angka nol. Buku pertamanya berjudul Al – Jabar, syang berisi solusi sitematika dari linear dan notasi Kuadrat. Sehingga ia dijuluki Bapak Al –Jabar.
4. Bidang seni Ukir
Umat islam cukup terkenal dengan hasil seninya pada botol tinta, papan catur, payung, vas, dan lain –lain. Seniman terkenal antara lain Badr dan Tariff.[37]
BAB IX
MASA DISINTEGRASI, MUNCULNYA DINASTI – DINASTI DALAM ISLAM DAN KONDISI INTELEKTUAL MUSLIM
Masa disintegrasi( 1000 – 1250 M ) dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani Umayyah. Degan adanya kebijaksanaan yang lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari provinsi – provinsi tertentu di pinggiran mulai lepas dari genggaman penguasa bani Abbas.
Faktor lain karena ada perebutan kekuasaan di pusat pemerintahan bani Abbasiyah mengalami kemunduran di bidang politik. Kondisi ekonomi yang buruk memperlemah kekuatan politik dinasti abbasiyah. Maka tidak dipungkiri karena lemahnya kontroling ke provinsi dan daerah – daerah, munculah kerajaan – kerajaan kecil yang memerdekaan diri daari Baghdad ( Muluku at- Thawaif ).
· Dinasti – dinasti yang lahir dan memerdekakan diri dari Baghdad pada masa khilafah Abbasiyah adalah :
a. Dinasti Samaniyah di transoxania ( 873 – 998 M )
Pendiri di Samaniyah adalah Saman- Khuda, seorang Dihkan atau tuan tanah lokal di distrik Baikh, Afganistan Utara. Samaniyyah menjadikan kekuatan militer disegani di stepa – stepa, Samaniyyah menjamin stabilitas ekonomi wilayah – wilayah mereka melalui wilayah Samaniyyah itulah didatangkan sebagian besar budak Turki, yang hampir seluruhnya tentaranya pangeran – pangeran muslim sejak abad kesembilan dan seterusnya.
Pada tahun pertengahan dari abad kesepuluh terlihat pada negara Samawiyyah adanya tanda – tanda ketidakstabilan. Serangkain revolusi memperlihatkan bahwa kelas militer dan kelas tuan tanah menentang kebijaksanaan sentralisasi administrasi para Amir[38]
b. Dinasti Buwaihiyyah, Persia ( 932 – 1055 M )
Dinasti buwahiyyah merengkuh kekuasaan melalui usaha-usaha timbal balik dari tiga bersaudara yang berhasil berkuasa berdampingan satu sama lain diantara dinasti-dinasti yang muncul abad ke 11. Buwaihiyyah adalah penganut Syi’ah Isna’ Assyariyyah yang moderat. Buwahiyyah tidak berusaha melenyapkan kekhalifahan, mereka memperlihatkan diri memusuhi lawan-lawan politik mereka yaitu Fatimiyyah yang menganut Syi’ah Ismailiyyah. Secara kultural, generasi kedua dan selanjutnya dari Buwahiyyah sangat menghargai litetratur atau kesusasteraan Arab dan Persia, termasuk penyair Al-Muttanabbi dan antolog Abdul Faraj Al-Isfahani. [39]
c. Dinasti saljuk ( 1055 -1157 M )
Dan mendapat pengakuan dSaljuk adalah nama keluarga keturunan saljuk bin Duqaq dari suku bangsa Guzz dari Turki. Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Dinasti saljuk dinasti Abbasiyyah. Dinasti saljuk melemah setelah para pemimpin meninggal atau ditaklukan bangsa lain. Peninggalan dinasti ini adalah Kizil kule ( Menara Merah ) di Alanya, Turk Selatan, yang merupakan pangkalan pertahnan Bani Saljuk dan Masjid Jumar di Isfahan, Iran.[40]
d. Dinasti Hammdaniyah di Aleppo dan Musil ( 902- 1002 M )
Hammdaniyah dari suku Arab Taghlib yang lama mukim di Jazirah. Pendiri dinasti ini adalah Hamdan Ibnu Hamdun.Hamdaniyah termasyhur sebagai pelindung kesusasteraan Arab, terutama karena Sayf Ad Dawlah memberikan dorongan kepada penyair dinasti Suri’ah dAl-Mutanabi. Akan tetapi, kelemahan Hamdaniyah adalah destruktif.
e. Dinasti Fatimiyyah di Mesir
Dinasti Fatimiyyah mengakui keturunan Ali dan nama mereka berasal dari nama plahutri nabi serta Istri khalifah keempat Ali. Tetapi, lawan sunny mereka bi\asa menyebut dengan istilah dinasti Ubaidiyyun.Khalifah pertama Fatimiyyah bernama Ubaidillah dari Mesir. Dari Mesir Fatimiyyah memperluas wilayah kekuasaannya sampai ke palestina dan Suriah serta mengambnil ahli penjagaan atas tempat-tempat suci di Hijaz dibawah dinasti Fatimiyyah Mesir dan Kairo mengalami kemunduran dibidang ekonomi dan fitalitas kultural mengungguli Irak dan Baghdad.[41]
f. Dinasti Mamluk
Mamluk berhasil mendapatkan warisan kaya Ayyubiyah dari Mesir dan Suri’ah. Dinasti Mamluk berasal dari orang – orang Turki yang menjadi tentara Al – Malik Ash – Shalih Najmuddin Ayyub. Dinasti mamluk memiliki sistem hierarki yang kompleks dangan mamluk- mamluknya. Sultan sendiri berada di puncak struktur. Prestasi negara Mamluk mengesankan, qutus mengalahkan orang- orang mongolnya Hulagu khan di ‘Ayn Jalut pada tahun 658 1260. Dan mengalami kemakmuran ekonomi dan perkembangan pesat seni budaya. Dan di bidang – bidang Arsitektur, keramik dan karya arstitik lainnya.
Dari latar belakang dinasti tersebut, tampak jelas adanya persaingan antar bangsa antara Arab, Persia, dan Turki. Dinasti – dinasti juga di latar belakangi oleh paham keagamaan, ada yang berlatarbelakang Sunny dan Syi’ah.
· Faktor – Faktor yang menyebabkan kemunduran bani Abbas, sehingga daerah banyak yang memerdekakan diri ;
a. Luasnya wilayah kekuasan Bani Abbasiyah
b. Dengan profesionalisasi angkatan senjata, ketergantungan khalifah sangat tinggi
c. Keuangan negara sangat sulit karena untuk biaya tentara sangat besar.[42]
· Perang Salib
Peristiwa penting dalam gerakan ekspansi yang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa yang menenemkan benih permusuhan dan kebencian orang – orang kristen terhadap umat islam yang kemudian mencetuskan perang salib.
· Perkembangan Intelektual dalam Masa Disintegrasi
1) Ilmu sastra, tokohnya ;
a) Abul ‘Alla al- ma’ary ( 363 – 449 M ), seorang penyair filosof karyanya terkenal adalah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Inggris
b) Pujangga Proza Shabi ( 313 – 383 M )
c) Shahib ibnu Ubbad ( 326 – 385 M )
d) Ulama penyair, Abu Bakar Khuwarizmi ( 389 – 993 M )
e) Penyair pengarang Badie’uz Zaman Hamdani ( 358 – 3981 M )
f) Penyair Ibnu ‘Amied (337 – 336 M )
2) Ilmu Filsafat dan kedokteran
a. Muhammad ibn Zakaria ar – razi, seorang filosof dan dokter terkenal
b. Ali Ibn al – Majusi, dokter pribadi dari ‘ Adhudud daulah ‘ dan sekaligus pengarang buku ‘ kamil as sinaat ‘
3) Hukum dan Politik
Satu nama yang tidak boleh dilupakan ialah seorang ahli hukum yang menjabat sebagai mahkamah agung dan juga pengarang politik yaitu Mawardi seorang pengarang ilmu politik yang sangat aktif penuls buku ‘Al Ahkam as- Sulthaniyah tentang hukum pemerintahan.[43]
BAB X
PERADABAN ISLAM DI SPANYOL DAN KONTRIBUSI DUNIA INTELEKTUAL MUSLIM KE BARAT
A. KEJAYAAN UMAT ISLAM DI SPANYOL
Beberapa kemajuan yang berhasil dicapai oleh islam adalah sebagai berikut:
1. Kemajuan Intelektual
Ø Bidang Bahasa dan Sastra
Kalangan muslim Spanyol telah menorehkan catatan penting dalam sejarah intelektual pada abad pertengahan di Eropa yaitu tahun ke - 8 sampai 13. Diantaranya adalah ahli dalam bidang bahasaArab, diantaranya Al Hajj, ibnu Sayyidih, Muhammad bin Malik pengarang kitab Al- fiyah. Dalam bidang Sastra tentu banyak tentu banyak yang dicapai penulis terkenal Ibn Abd Rabhihi ( 860 – 940 ) dari kordova., bukunya yang kondang adalah al – Iqd al – Farid, Ali ibn Hazm ( 994 – 1064 M ), Ibn al- Khathib, Abu al Walid Ahmad ibn Zaidun.[44]
Ø Bidang Filsafat
Tokoh Utamanya Abu Bakr Muhammad ibn al Sayigh yang terkenal dengan Ibnu Bajjah, karyanya yang terkenal adalah Tadbir Mutawwahid. Tokoh yang kedua adalah Ibnu Tufail karyanya Hayy bin Yaqzan. Tokoh Ibnu Rusyd ( avveros ) dari Cordova, karya yang terkenalnya adalah Bidayat Al- Mujtahid, Al- Kuliyah fi Ath- Thib.
Ø Bidang Seni Musik Dan kesenian
Dalam bidang seni musik dan suara , spanyol mencapai kecermelangannyadengan tokohnya Al hasan Ibnu Nafi yang dijuluki Zaryab, ia juga dikenal sebagai penggubah lagu.[45]
Bidang Sains
Terdiri dari ilmu- Ilmu kedokteran, Fisika, matematika, astronomi, kimia, zoologi, geologi, Ilmu obat – obatan. Beberapa tokoh astronomi adalah Abbas bin Farnas, Ibnu Safar, Al batuti. Dalam bidang kedokteran ada Ummul Hasan Binti Ja’far Shodiq, seorang tokoh Dokter wanita. Dalam bidang Geografi ada Ibnu Jabar dari Valencia, Ibnu Batutah. Ibnu Khaldun adalah perumus filsafat sejarah, penulis buku muqoddimah.
a. Bidang Keilmuan Agama
ü Tafsir
Salah satu mufasir terkenal dari andalusia adalah Al – Qurtubi. Karyanya adalah Al jami’u li ahkam AlQuran, kitab tafsir berjumlah 20 jilid. Dikenal dengan Tafsir Al Qurtubi.
ü Fiqh
Tokoh – tokohnya adalah ; Abu Bakr Al – Qurthiyah, Ibnu Rusyd, penulis buku Bidayah Al Mujtahid wa Nihayah, Asyatibi penulis buku Al – Muwafaqat fi Ushul Asy – Syari’ah.[46]
b. Kemajuan di bidang Arsitektur
v C ordova
Cordova adalah ibukota Spanyol sebelum direbut oleh Bani Umayyah. Terdapat Istana- istana megah dan puncaknya terpancang Istana Damsyik. Arsitektur kekhilafan masjid, utama dan tempat pemandian umum mengikuti model bangsa Timur. Masjid Agung Cordova diperluas dan direhab, sebuah masjid luas dan dikekelilingi sejumlah pola – pola lingkaran yang menjadi kebanggaan kota Cordova[47]
v Granada
Terdapat istana Al Hambra yang Indah dan Megah dan puncak ketinggia arsitektur Spanyol Islam. Juga terdapat Istan Al Zahra, Istana Al – ghazar dan menara Girilda.
v Sevilla
Terdapat Bangunan Masjid yang didirikan pada tahun 1171 pada masa pemerintahan Sultan Yusuf Abu Ya’kub, kini telah diubah menjadi Gereja Santa maria De la Sade.
v Toledo
Kota penting di Andalusia, sebelum di kuasai Islam. Romawi menguasai Toledo, kota ini sebagai ibu kota kerajaan. Dan ketika Thariq bin Ziyad menguasai Toledo kota ini sebagai pusat kegiatan umat islam terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan bidang penerjemah.[48]
B. FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN
· Didukung adanya penguasa- penguasa yang kuat dan berwibawa yang mampu mempersatukan uman islam seperti Abdurrahman Ad – Dakhil
· Keberhasilan politik pemimpin – pemimpin ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa –penguasa yang di pelopori kegiatan – kegiatan ilmiah.
· Toleransi beragama ditegakkan oleh para penguasa terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi
· Tidak banyak peperangan walaupun persaingan ketat antara Abbasiyah Baghdad dan Umayyah di Spanyol[49]
C. PENGARUH PERADABAN SPANYOL DI EROPA
§ Spanyol merupakan tempat paling utama bagi Eropa untuk menyerap peradaban islam, dalam bentuk politik, sosial,maupun perekonomian
§ Banyak tokoh Spanyol yang berpengaruh terhadap pemikiran islam seperti Ibnu Rusyd yang dikenal dengan Averros
§ Pengaruh ilmu pengetahuan islam atas Eropa yang berlangsung sejak abad ke 12 menimbulkan gerakan ( renaissance ) pusaka Yunani di Eropa abad ke 14
§ Banyaknya pemuda –pemuda kristen yang belajar di Unversitas – universitas Islam Spanyol seperti Cordova, sevilla dan Malaga.
§ Banyaknya kata – kata bahasa Arab yang dipakai dalam bahasa Spanyol.[50]
BAB XI
PERADABAN ISLAM PADA MASA 3 KERAJAAN BESAR ISLAM (TURKI USMANI, SAFAWI, DAN MUGHOL)
Setelah khalifah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuasaan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis, kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan besar. Keadaan politik umat islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali, setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar: Usmani di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia,. Kekuasaan ini berlangsung antara tahun (1500-1800).
A. KERAJAAN USMANI DI TURKI
Didirikan oleh putera Ertoghrul yaitu Usman yang berkebangsaan Turki dari kabila Oghuz yang mendiami di daerah Mongol. Usman memerintah antara tahun 1290 M dan 1326 M.
1. Kemajuan-kemajuan terpenting dalam kerajaan Usmani antara lain:
Ø Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan => Dalam bidang kemiliteran terbukti terbentuknya kesatrian militer yang disebut Yeniseri atau Inkisariyah dan dalam bidang Pemerintahan bentuk kerajaan Turki Usmani di dasarkan kepada Feodal yang ditiru langsung dari kerajaan Bizentium.
Ø Bidang Agama dan Budaya => Kebudayaan Turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizentium, dan Arab. Kehidupan keagamaan merupakan bagian dari sistem sosial dan sistem politik Turki Usmani. Ulama’ mempunyai kedudukan tinggi dalam kehidupan Negara dan Masyarakat. [51]
Ø Bidang Intelektual => Dalam bidang ilmu pengetahuan tidak begitu menonjol, namun mereka banyak berkiprah dalam pembangunan seni arsitektur islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah dan dibangun sekolah di bidang budaya Turki Usmani, memang dikenal sebagai bangsa yang suka dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan luar.
Ø Perluasan wilayah kekuasaan Islam ke Benua Eropa => dalam bidang militer kerajaan ini mulia diorganisasi dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan Eropa untuk bidang pemerintahan, telah dibentuk struktur pemerintahan, Sultan sebagai penguasa tertinggi dibantu oleh Shadr Al-A’zham (Perdana Menteri) yang membawahi pasya (gubernur), untuk mengatur urusan pemerintahan negara, dimasa Slaiman I disusun Kitab Undang-Undang (Qanun). [52]
2. Faktor-faktor yang menyebabkan kerajaan Usmani mengalami kemunduran ini dikategorikan menjadi 2 faktor:
ü Faktor Internal
· Luasnya wilayah kekuasaan dan buruknya sistem pemerintahan.
· Heterogenitas penduduk dan agama.
· Kehidupan istimewa yang bermegahan.
· Merosotnya perekonomian negara akibat peperangan yang pada sebagian besar peperangan Turki mengalami kekalahan.
ü Faktor-faktor Eksternal
· Timbulnya gerakan Nasionalisme
· Terjadinya kemajuan teknologi di Barat[53]
B. KERAJAAN SAFAWI DI PERSIA
Kerajaan Safawi berasal gerakan tarekat. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani pendirinya adalah Safi Al-Din (1252-1334 M). Kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai madzhab negara.
Kemajuan-kemajuan yang dicapai sperti dalam bidang ekonomi, bidang ilmu pengetahuan, dan bidang pembangunan fisik dan seni.
· Bidang Ekonomi => disektor perdagangan mengalami kemajuan setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas. Bandar ini dijadikan jalur dagang oleh Belanda, Inggris, Perancis yang sepenuhnya milik kerajaan Safawi, di sektor peertanian terutama didaerah Bulan Sabit Subur (Fortile Crescent).
· Bidang Ilmu pengetahuan => bangsa Persi dikenal berperadaban tinggi mengembangkan ilmu pengetahuan.
· Bidang fisik dan Seni => berdiri bangunan-bangunan besar lagi indah seperti masjid-masjid, rumah-rumah sakit, sekolah-sekolah, jembatan raksasa di Zende Rud dan Istana Chihil Sutun.
Faktor-faktor kemunduran kerajaan Safawi adalah sebagai berikut:
v Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
v Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan
v Karena pasukan Ghulam yang dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang tinggi seperti Qizilbash
v Sering terjadinya konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga Istana. [54]
C. KERAJAAN MUGHOL DI INDIA
Pendiri kerajaan Mughol adalah Babur (w. 1530) adalah sekutu Ismail tapi itu tak berlangsung lama ssetelah terjadi perselisihan antara kelompok Amir Afganistan (1555), keturunan Babur paling handal merebut tahtanya yaitu Humayun (1530-1539 M) dan setelah meninggal digantikan oleh anaknya Akbar, dan inilah kerajaan Mughal mencapai masa keemasan.
v Kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh kerajaan Mughal antara lain:
ü Bidang ekonomi, kerajaan Mughal dapat mengembangkan program pertanian, pertambangan dan perdagangan
ü Bidang seni dan budaya, karya yang menonjol adalah sastra gubahan penyair Istana, baik yang berbahasa Persia maupun india. Karya seni yang masih bisa dinikmati sekarang adalah Istana Fatpur Sikri di sikri, Villa, Tajmahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di Lahore.
v Faktor-faktor kemunduran Kesultanan Mughal antara lain:
§ Stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer
§ Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik
§ Pendekatan Aurengzeb yang terlampau kasar
§ Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh waktu terakhir adalah orang-orang yang lemah dari kepemimpinan. [55]
[1] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: AMZAH, 2009) hal: 1
[2] M. Abdul karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: PUSTAKA BOOK
PUBLISHER, 2007) cet. 1, hal: 33-34
[3] Samsul Munir Amin,opcit.,hal.13-14
[4] K.H.Munawwar khalil, kelengkapan tarikh nabi Muhammad SAW, (Jakarta:Gema Insani Press, 2001), hal: 13-14
[5] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (PT.Grafika Persada:Jakarta, 2007), hal:10
[6] Ahmad Al Usairy, Sejarah islam terjemah Samson Rahman, (AKBAR:Jakarta, 2008), cet. 6, hal:72
[7] Ali Mufrodi, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab, (Logos Wacana:Jakarta, 1997), cet. 1, hal:5
[8] Syaikh Shafiyyur Rahman, Sirah Nabawiyah terjemah Kathur Suhardi, (Al-kautsar:Jakarta, 2006), cet.21, hal:59
[9] Munawwar Khalil, opcit., hal:27-29
[10] Syaikh Syafiyur rahman, opcit., hal:63
[11] Badri Yatim, opcit., hal:16-18
[12] Samsul munir, opcit., hal: 65
[13] Ibid, hal: 65
[15] Philiph K. Hitty terj SERAMBI ,History of Arabs, ( Jakarta: SERAMBI ILMU SEMESTA, 2002 ), hal: 131
[16] M. Abdul Karim, opcit, hal: 69-70
[17] Samsul Munir, opcit., hal:70-71
[19] Ibid, hal:85
[20] Ahmad Al Usairy terjemah Samson Rahman, Sejarah Islam, ( Jakarta: AKBAR, 2003 ) cet. 1, hal;145-150
[21] Philiph k. Hitty , opcit hal:219
[22] Samsul Munir Amin, opcit., hal:105
[23] Ahmad al Usairy terj samson Rahman, opcit., hal ; 71
[24] A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, ( Jakarta: PT. AL HUSNA ZIKRA, 2000), cet .4 hal: 270
[25] Ahmad Al – Usairy, opcit., hal: 103
[26] Ibid., hal : 109- 112
[27] A.Jasymy, sejarah Kebudayaan islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975 ), cet. 1, 150
[28] M. Abdul karim, opcit., hal: 98
[29] Ahmad Al- Usairy, opcit., hal: 119
[30] Ajid Thahir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, ( jakarta: PT. Raja Grafindo persada, 2004), hal:45
[31] C.E Boswort, terj Ilyas hasan,Dinasti –Dinasti Islam, ( Bandung: MIZAN, 1993 ), cet.1, hal: 278
[32] M. Abdul karim, opcit., hal: 134
[33] Samsur Munir, opcit., Hal: 98
[34] Philiph k. Hitty, opcit., hal: 365
[35] Samsul Munir, opcit., hal:144 -145
[36] H. Fatah Syukur, Sejarah peradaban Islam, ( Semarang: PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2002 ), cet. 2, hal:102 -103
[37] Ibid, hal:104- 105
[38] C. E Boswoth, terj Ilyas Hasan, Dinasti – Dinasti Islam, ( Bandung; MIZAN, 1993 ), cet. 1, hal: 80
[39] W. Montgomery, terj Hartono Hadikusumo Kejayaan Islam ( Yogyakarta: Tiara Wacana, 1990 ), hal:201
[40]Samsul Munir, opcit., hal:278
[41] C. E Boswoth, opcit., hal: 70
[42] Badri yatim, opcit., hal ; 66- 67
[43] H. Fatah Syukur, opcit., hal; 118 - 119
[44] Philiph K. Hitty, opcit., hal: 708
[45] Badri Yatim, opcit., hal: 103
[46] Samsul Munir, opcit., hal:174
[47] Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Umat Islam, ( jakarta: PT. Grafindo Persada, 2000 ) hal: 5
[48] Loucit., hal: 174-175
[49] Badri yatim, opcit., hal: 105 - 106
[50] Samsul munir, opcit., hal :177
[51] Ajid Thahir, opcit., hal:183 - 186
[52] Samsul Munir, opcit., hal:125
[53] Ajid Thahir, opcit., Hal:190-191
[54] Badri yatim, opcit., hal:158 - 159
[55] Ibid, hal: 163
No comments:
Post a Comment