I.
PENDAHULUAN
Akhlak merupakan sifat-sifat
yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu
dapat lahir berapa perbuatan baik yang disebut akhlak yang mulia dan perbuatan
buruk yang disebut akhlak tercela.
Kedudukan akhlak dalam
kehidupan manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun
masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada
bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik maka sejahteralah lahir batinnya
sedangkan apabila akhlaknya rusak maka rusaklah lahir dan batinnya.[1]
Akhlak Islami memiliki sejumlah
karakteristik atau ciri khusus serta luas ruang lingkupnya meliputi akhlak
kepada Allah, Rasul, Lingkungan dan lain-lain.
Dalam makalah ini akan
dijelaskan mengenai karakteristik dan ruang lingkup akhlak.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Sajakah karakteristik
akhlak islami?
B.
Apa Sajakah ruang lingkup
akhlak?
III.
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Akhlak Islami
Pada hakikatnya Akhlak ialah
suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian
hingga dari situ timbullah berbagai
macam perbuatan dengan cara spontan dan
mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Akhlak mempunyai beberapa karakteristik atau ciri
khas yaitu :
1.
Bersifat umum dan terperinci.
Di dalam al-Qur’an ada materi
akhlak yang dijelaskan secara umum dan ada pula yang mendetail. Misalnya dalam
Q. S. al-Nahl (16) : 90, diserukan perintah untuk berakhlak secara umum;
berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji, munkar dan permusuhan.
Sedangkan dalam surat al-Hujurat (49) : 12, secara terperinci dinyatalan
larangan untuk saling mencela dan memanggil dengan gelar yang buruk.
2.
Manusiawi
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam
sejalan dan memenuhi tuntutan fitrah manusia. Kerinduan jiwa manusia kepada
kebaikan akan terpenuhi dengan mengikuti ajaran akhlaq dalam Islam. Ajaran ini
diperuntukkan bagi manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki bukan
kebahagiaan semu.
3.
Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup
akhlak itu luas sekali, yakni mencakup semua tindakan manusia baik tentang
dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi, kemasyarakatan ataupun
negara. Keuniversalan itu menunjukkan luasnya cakupannya yaitu meliputi segenap
aspek kehidupan secara pribadi maupun kemasyarakatan, dan menyangkut semua
interaksi manusia dengan semua aspek kehidupan.[2]
4.
Keseimbangan
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam
berada di tengah antara yang mengkhayalkan manusia sebagai malaikat yang menitik
beratkan segi kebaikannya dan yang mengkhayalkan manusia sebagai hewan yang
menitik beratkan sifat keburukannya saja. Manusia menurut pandangan Islam
memiliki 2 kekuatan dalam dirinya yaitu kekuatan baik pada hati nurani dan
akalnya dan kekuatan buruk pada hawa nafsunya. Akhlaq Islam memenuhi tuntutan
kebutuhan manusia, jasmani dan ruhani secara seimbang, serta memenuhi tuntutan
hidup bahagia di dunia dan akhirat secara berimbang pula. Bahkan memenuhi kebutuhan
pribadi harus seimbang dengan memenuhi kewajiban terhadap masyarakat.
5.
Realistik
Yaitu ajaran akhlaq dalam Islam
memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia telah dinyatakan
sebagai makhluk yang memiliki kelebihan dibanding makhluk-makhluk lain tetapi
manusia mempunyai kelemahan-kelemahan, memiliki kecenderungan manusiawi dan
berbagai macam kebutuhan material dan spiritual. Dengan kelemahan-kelemahannya
itu manusia sangat mungkin melakukan kesalahan-kesalahan dan pelanggaran. Oleh
sebab itu Islam memberikan kesempatan kepada manusia yang melakukan kesalahan
untuk memperbaiki diri dengan bertaubat.[3]
6.
Akhlak sebagai buah
dari iman.
7.
Akhlak menjaga konsistensi antara
cara dan tujuan. Islam tidak mengizinkan mancapai tujuan, walaupun baik dengan
cara-cara kotor yang bertentangan dengan syariat. Karena hal tersebut
bertentangan dengan prinsip-prinsip al-Akhlaq al-Karimah.[4]
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup ilmu akhlak meliputi :
1.
Akhlak terhadap Allah
a. Mengabdi
hanya kepada Allah
Bertaqwa dan mengabdi
hanya kepada Allah, tidak akan mempersekutukan-Nya dengan apa pun dalam bentuk
apa pun, serta dalam keadaan situasi dan kondisi yang bagaimanapun.
Artinya: “Dan
Aku (Allah) tidak ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah
kepada-Ku”.(QS. Adz-Dzariyat: 56).
b. Tunduk dan patuh kepada Allah
Artinya: “Taatlah kepada
(perintah) Allah dan (perintah) Rasul-Nya supaya kalian mendapat rahmat”.(QS.
Ali ‘Imran: 132(
c.
Tawakkal
Artinya: “Yang apabila
terjadi terhadap mereka satu kesusahan, mereka berkata; sesungguhnya kami ini
milik Allah, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kami akan kembali”. (QS.
Al-Baqarah: 15)
d. Bersyukur kepada
Allah
Artinya: “Dan (ingatlah),
tatkala Tuhan kamu memberitahu; jika kamu berterima kasih, niscaya Aku tambah
nikmat bagi kamu, apabila kamu tidak bersyukur, maka adzab-Ku itu sangat
pedih”.(QS. Ibrahim: 6-7)
e.
Penuh harap kepada Allah
Artinya: “Sesungguhnya ummat
yang beriman dan berhijrah serta bekerja keras (berhijrah) di jalan Allah,
mereka itu (ummat yang) berharap rahmad Allah; dan Allah itu Pengampun,
Penyayang”.(Al-Baqarah: 218)
f. Ikhlas menerima keputusan Allah
Artinya: “Dan alangkah baik jika mereka ridha dengan
apa yang Allah dan Rasul-Nya berikan kepada mereka, sambil mereka berkata:
cukuplah Allah bagi kami, sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya akan member kepada
kamu karunia-Nya, sesungguhnya kami mencintai Allah”.(QS. At-Taubah: 59)[5]
g. Tadlarru’ dan khusyu’
Artinya:
“Beruntunglah orang-orang yang beriman. Mereka yang khhusyu’ dalam
shalatnya”. (QS. Al-Mukminun: 1-2)
“Bermohonlah
kepada Tuhan kalian dengan rendah hati dan dengan rahasia (suara hati).
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melanggar batas”.(QS. Az-Zumar:
53)
h. Husnud-dhan
Artinya:
“Janganlah mati salah seorang dari kalian, melainkan dalam keadaan baik
sangka kepada Allah”.(H.R. Muslim)
i.
Taubat dan istighfar
Artinya:
“Hai orang-orang beriman! Hendaklah kalian benar-benar taubat kepada Allah,
agar segala dosa kalian diampuni dan kalian dimasukkan ke dalam surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai”.(QS. At-Tahrim: 8)[6]
2. Akhlak terhadap Makhluk
a. Akhlak
kepada Manusia
1) Rasulullah
meliputi mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya,
menjadikan Rasulullah sebagai idola dalam hidup dan kehidupan, menjalankan apa
yang diperintah dan menjauhi larangannya.
2)
Akhlak terhadap
orang tua meliputi mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya,
merendahkan diri kepada keduanya diiringi rasa kasih sayang, berkomunikasi
dengan orang tua dengan khidmat, pergunakan kata-kata lemah lembut, berbuat
baik kepada keduanya sebaik-baiknya dan mendoakan keselamatan dan keampunan
bagi mereka kendatipun seorang atau kedua-duanya telah meninggal dunia.
3)
Akhlak terhadap diri sendiri meliputi : Memelihara
kesucian diri, baik jasmaniah maupun rohaniah, Memelihara kerapihan diri, Berlaku
tenang, Menambah ilmu pengetahuan, Membina disiplin pribadi[7],
Pemaaf dan memohon maaf, Sikap sederhana dan jujur dan Menghindari perbuatan
tercela.[8]
4)
Akhlak terhadap keluarga dan karib kerabat, antara lain :
saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga, saling
menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak, berbakti kepada ibu bapak, mendidik
anak-anak dengan kasih sayang dan memelihara hubungan silaturrahim.
5)
Akhlak terhadap
tetangga, antara lain : saling mengunjungi, saling bantu diwaktu senang
lebih-lebih tatkala susah, saling beri member, saling hormat menghormati,
saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.
6)
Akhlak terhadap masyarakat, meliputi memuliakan tamu,
menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan,
saling menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa, menganjurkan anggota
masyarakat termasuik dirin sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan
mencegah orang lain melakukan perbuiatan jahat dan munkar dan bermusyawarah
dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama.
b.
Akhlak kepada
bukan manusia atau lingkungan hidup antara lain : sadar dan memelihara
kelestarian lingkungan hidup, menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan
nabati, fauna dan flora yang sengaja diciptakan tuhan untuk kepentingan manusia
dan makhluk lainnya, sayang pada sesame makhluk.[9]
IV.
KESIMPULAN
A. Karakteristik atau ciri khas akhlak yaitu : umum
dan terperinci, manusiawi, universal, keseimbangan,
realistik, akhlak sebagai buah dari iman dan akhlak
menjaga konsistensi antara cara dan tujuan
B. Ruang lingkup ilmu
akhlak meliputi : Akhlak terhadap Allah, Akhlak terhadap makhluk yang
meliputi manusia dan bukan manusia. Yang termasuk manusia yaitu: Akhlak
terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad), Akhlak terhadap orang tua, diri sendiri,
keluarga, Akhlak terhadap tetangga dan akhlak terhadap masyarakat. Sedangkan
Akhlak yang bukan manusia atau lingkungan hidup.
V.
PENUTUP
Demikianlah
makalah yang dapat kami buat. Kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin....
[2] Iman Abdul
Mukmin Sa’aduddin, Meneladani Akhlak Nabi Membangun Peradaban Muslim, (Bandung
: PT.Remaja Rosdakarya), hlm. 99
[3]
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta : LPPI, 2007), hlm. 12-14
[5] Abdullah
Salim, Akhlaq Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: Seri
Remaja, 1986), hlm. 23-27
[6]
Hamzah Ya’kub, Etika Islam Pembinaan Ahklaqul Karimah, (Bandung: CV.
Diponegoro, 1988), hlm. 142-145
[8] Abdullah Salim, Akhlaq
Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: Seri Remaja, 1986),
hlm. 69-70
[9] Mohammad Daud Ali, Pendidikan
Agama Islam, (Jakarta : Rajawalin Press, 2008), hlm.357-359
Mainkan semua jenis permainan dalam 1 User ID dan dapatkan bonus welcome 50% serta bonus deposite 10% tanpa syarat dan Rollingan 1% setiap minggu nya :)
ReplyDeleteARTIKEL SLOT
ARTIKEL POKER
ARTIKEL CASINO
DAFTAR SLOT
DAFTAR POKER
SLOT VAVA
AGEN PLAYTECH
AGEN SLOT GAME
AGEN JOKER123
MABAR99
AGEN POKER ONLINE
BANDAR CEME
AGEN OMAHA
SLOTACE333
AGEN CASINO ONLINE TERBAIK
LIVE CASINO
BANDAR CASINO
CASINO ONLINE
ROULETTE