I. PENDAHULUAN
Pada dasarnya manusia dilahirkan dibumi ini
dengan keadaan yang fitrah atau suci tanpa adanya suatu dosa apapun. Akan
tetapi setelah itu keluarga yang memiliki
peran terbesar dalam mendidiknya menjadi insan yang bermutu. Selain dari
pada keluarga, lingkungan juga mendominasi dalam terciptanya akhlak manusia
menjadi baik ataupun buruk.
Ketika manusia melakukan perilaku seburuk
apapun, ada kemungkinan manusia kemballi keasalnya yaitu fitrah. Sebab dalam
hal ini manusia dikaruniai kebaikan dan kebenaran yang hakiki. Namun sebelum
kembalinya pada fitrah tersebut manusia akan merasakan dampak psikologis.
Khususnya dalam makalah ini akan akan membahas tentang dampak psikologis dari
akhlak madzmumah.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Hakikat Akhlak Madzmumah?
B. Apa saja Macam-macam Akhlak Madzmumah?
C. Bagaimana Efek Psikologis Pelaku Akhlak Madzmumah?
III. PEMBAHASAN
A. Hakikat Akhlak Madzmumah
Akhlakul madzmumah adalah perangai atau tingkah laku pada tutur kata yang
tercermin pada diri manusia yang cenderung melekat pada bentuk yang tidak
menyenangkan orang lain.
Akhlakul madzmumah merupakan tingkah laku kejahatan, kriminal, perampasan
hak. Sifat ini telah ada sejak lahir, baik wanita maupun pria yang tertanam
dalam jiwa setiap manusia. Akhlak secara fitrah manusia adalah baik, namun dapat
berubah menjadi akhlak buruk apabila manusia itu lahir dari keluarga yang tabiatnya
kurang baik, lingkungannya buruk, pendidikan tidak baik dan kebiasaan-kebiasaan
tidak baik sehingga menghasilkan akhlak yang buruk.[1]
Ada berbagai macam jenis sifat yang tercela ini dan beberapa diantaranya
akan diuraikan di belakang. Sekedar contoh, termasuk sifat tercela yang
dikerjakan oleh anggota lahir (maksiat lahir) adalah mencuri, berdusta,
memfitnah, dan sebagainya. Dan termasuk sifat tercela yang dikerjakan oleh hati
(maksiat batin) adalah dengki, takabur, dan lain sebagainya.
Maksiat lahir itu akan mengakibatkan kekacauan dalam masyarakat, seperti
mencuri, mencopet, merampok, menganiaya, membunuh, dan lain-lain yang dapat
dilakukan dengan tangan manusia. Begitu pula dengan kejahatan-kejahatan yang
dilakukan oleh anggota lahir lainnya yang sangat berbahaya untuk keamanan dan
ketentraman masyarakat.
Tetapi disamping itu maksiat batin lebih berbahaya karena ia tidak
kelihatan dan kurang diperhatikan dan lebih sukar dihilangkan. Maksiat ini
merupakan pendorong dari maksiat lahir. Selama maksiat batin ini belum
dilenyapkan, maksiat lahir tidak bisa dihindarkan dari manusia. Allah SWT
memperingatkan agar manusia membersihkan jiwanya atau hatinya dari segala kotoran,
yakni sifat-sifat tercela yang melekat di hati, karena kebersihan jiwa atau
kemurnian hati itu merupakan syarat kebahagiaan manusia, di dunia dan di
akhitrat.[2]
B. Macam-macam Akhlak Madzmumah
1. Ananiyah (egois)
Manusia hidup tidaklah menyendiri, tetapi berada di tengah-tengah
masyarakat yang heterogen. Ia harus yakin jika hasil perbuatan baik, masyarakat
turut mengecap hasilnya, tetapi jika akibat perbuatannya buruk masyarakatpun
turut menderita. Sebaliknya orang tiada
patut hanya bekerja untuk dirinya, tanpa memerhatikan tuntutan masyarakat,
sebab kebutuhan-kebutuhan manusia tidak dapat dihasilkan sendiri. Ia sangat
memerlukan bantuan orang lain dan pertolongan dari anggota masyarakat. sifat
egoistis tidak diperdulikan orang lain, sahabatnya tidak banyak dan ini berarti
mempersempit langkahnya sendiri di dunia yang luas ini.[3]
Oleh karena itu sebagai makhluk sosial, manusia
tidak dapat hidup sendiri dalam masyarakat, ia mutlak memerlukan bantuan orang
lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, dalam hidup
bermasyarakat kita harus berbaur satu sama lain dan saling membantu. Karena
jika mengedepankan sifat egois kita akan dijauhi banyak orang, orang yang egois
terkesan seakan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
2. Al- Buhtan (dusta)
Maksud sifat dusta ialah mengada-ada sesuatu yang
sebenarnya tidak ada, dengan maksud untuk merendahkan seseorang.
Kadang-kadang ia sendiri yang sengaja berdusta. Dikatakannya orang lain yang
menjadi pelaku, juga ada kalanya secara brutal ia bertindak, yaitu mengadakan
kejelekan terhadap orang yang sebenarnya tidak bersalah. Orang yang seperti ini
perkataannya tidak dipercayai orang lain. Di dunia ia akan memperoleh derita
dan di akhirat ia akan menerima siksa. Menghadapi orang yang bersifat demikian,
apabila ia membawa berita hendaklah berhati-hati, jangan mudah diperdayakan,
sebab berdusta sudah memang hobinya, celakalah setiap pendusta, pengumpat,
pencela, dan pemfitnah.[4]
3. Al- Ghadlab (Pemarah)
Marah atau disebut juga sifat pemarah terjadi
karena darah mendidih di dalam hati untuk menuntut pembalasan. Pembalasan
ini merupakan bentuk kekuatan untuk memberikan kelezatan dan tidak akan reda
kecuali dengan pembalasan. Amarah merupakan bagian dari karakter yang selalu
ada pada diri manusia. Barang siapa marah dan selalu mengikuti kemarahannya
hingga mengikuti perbuatan yang jelek, maka hal tersebut merupakan kemarahan
yang tercela sesuai perbuatan yang dulakukannya.
Marah menunjukkan tingkat kelabilan
jiwa seseorang karena ia tidak mampu mengendalikan amarahnya. Ketika marah
berkobar maka kesadaran nurani terhalangi yang kemudian mendatangkan sakit hati
yang berat. Kecenderungannya ingin menjatuhkan orang lain melalui provokasi,
permusuhan dan perusakan.[5]
Oleh karena dampak yang disebabkan
oleh sifat marah dapat merugikan orang lain, maka sifat itu dilarang oleh
agama. Sebagaimana sabda Rasulullah:
عَنْ اَبِي هرير
ة رضي الله عنه قال قال رسول لله صلي الله عليه وسلم لَيْسَ الشٌدِ يْدُ بِا الصٌرْ
عَةِ اِنٌمَا الشٌدِ يْدُ اَلٌذِ يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ (متفق عليه)
Artinya:
Dari Abu Hurairah Ra Rasulullah bersabda: “
orang kuat itu bukanlah orang yang sering mengalahkan lawan ketika gulat.
Sesungguhnya orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menguasai nafsunya
ketika marah”. HR. Muttafaqun alaih.
4. Al- Hasad (dengki)
Dengki ialah suatu keadaan pikiran, yang membuat dirinya merasa
sakit jika orang lain mendapat suatu kesenangan
dan ia ingin agar kesenangan itu diambil dari orang itu meskipun ia sendiri tidak akan mendapat
keuntungan apapun dengan hilangnya kesenangan itu. Ini mengarah kepada
kekejian, merasa gembira jika orang lain bernasib buruk. Semua yang baik yang
dimiliki manusia adalah karunia Allah dan setiap keinginan orang lain agar ini
dihapuskan menunjukkan bahwa: ketidak senangannya dengan putusan Allah, dan
keserakahan yang keterlampauan. Karena seorang bakhil itu kikir dengan harta
miliknya sendiri, tetapi seorang pendengki, kikir berkenaan dengan anugerah
yang datang dari khazanah Allah.[6]
Sebagaimana hadist Nabi, sesungguhnya
sifat dengki banyak membawa kerugian.
لَا تَحَا سَدُوْا وَلَا تَنَاجَسُوْا وَلَاتَبَاغَضُوْا وَلَاتَدَابَرُوْا
عِبَا دَالله اِخْوَانًا كَمَا اَمَرَكُمُ الله (متفق
عليه )
Artinya:
Janganlah kamu dengki mendengki, jangan pula
putus memutuskan hubungan persaudaraan, jangan benci membenci, jangan pula
belakang membelakangi, dan jadilah kamu semua hamba Allah seperti saudara,
sebagai mana yang diperintahkan Allah kepadamu. HR. Bukhori-Muslim
5. Al- Istikbar (sombong)
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari yang lain
sehingga ia berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu
merasa lebih besar, labih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, lebih mulia, dan
lebih beruntung dari yang lain. Maka biasanya orang seperti itu memandang orang lain lebih buruk , lebih
rendah dan tidak mau mengakui kelebihan orang tersebut, sebab tindakan itu
menurutnya sama dengan merendahkan dan menghinakan dirinya sendiri.[7]
Al-Ghazali menyebutkan kesombongan itu banyak macamnya. Berdasarkan
terhadap apa kesombongan itu ditujukan, maka terdapat tiga macam, yakni sombong terhadap Allah, sombong terhadap para Nabi dan
sombong terhadap orang lain.[8]
Adapun ayat Al-qur’an yang
menjelaskan sifat sombong adalah sebagai berikut:
( $¨Br&ur úïÏ%©!$# (#qàÿs3ZtFó$# (#rçy9õ3tFó$#ur óOßgç/Éjyèãsù $¹/#xtã $VJÏ9r& wur tbrßÅgs Nßgs9 `ÏiB Èbrß «!$# $wÏ9ur wur #ZÅÁtR ÇÊÐÌÈ
Artinya: adapun orang-orang yang enggan dan menyombongkan
diri, maka Allah akan menyiksa mereka dengan siksaan yang pedih, dan mereka
tidak akan memperoleh bagi diri mereka, pelindung dan penolong selain daripada
Allah. (Q.S. An-Nisa’: 173)
6. Al- Ishraf (berlebihan)
Al- Ishraf ialah menyianyiakan sesuatu tanpa manfaat, melebihi batas
disetiap perbuatan, misalnya menyianyiakan harta, ini dilarang oleh agama dan
merupakan penyakit hati, mengeluarkan harta tanpa faidah, umpama makan dan
minum dikala belum lapar dan belum haus atau makan minum yang berlebih-lebihan,
berpakaian yang terlalu menyolok secara keterlaluan.
Karena itu, makan, minum, berpakaian hendaklah sekadar cukup saja, jangan
berlabih- lebihan, sifat ini timbul pada mereka yang bodoh karena tidak pandai
mengatur, padahal masih banyak keperluan-keperluan urgent yang lebih patut.
7. Al- Ifsad (berbuat kerusakan)
Orang yang berbuat kerusakan jiwanya seperti jiwa serigala yaitu
selalu berusaha bagaimana caranya menganiaya orang lain, dan yang ada
difikirannya hanya bagaimana cara merusak orang lain. Dapat juga dikatakan
seperti jiwa tikus yaitu tidak
dengan moncong mulutnya, dengan ekornya dia mencuri, selain itu kerjanya hanya
merusak saja.
Ia senang
menagdu dombakan orang, menghasut dan melancarkan fitnah untuk merusakkan orang
lain, membuat bencana, maka orang seperti itu tidak dapt dipercaya dan
harus dijauhi.
8. Al- Namimah (mengadu domba)
Menyampaikan perkataan seseorang atau menceritakan keadaan seseorang atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada orang lain dengan
maksud mengadu domba antara keduanya atau merusakkan hubungan baik antara
mereka.
Keadaan ini mengakibatkan timbulnya kejahatan antara orang dengan orang
atau memutuskan silaturrahmi anttara keluarga dan sahabat, menceraikan hubungan
orang dan sebenarnya hal ini berarti memperbanyak jumlah lawan.
9. Al- Sikhriyyah (berolok-olok)
Al- Sikhriyyah adalah menghina ke’aiban atau kekurangan
orang dengan menertawakannya, dengan memperkatakannya, atau dengan meniru
perbuatannya dengan isyarat.
Janganlah menghina atau memperolok-olokkan orang, boleh jadi orang tersebut
lebih baik dari engkau sendiri. Orang yang selalu berolok-olok adalah orang
yang berjiwa kera, senangnya hanya mengejek perbuatan orang lain.[9]
Berikut ini adalah Firman Allah yang
melarang perbuatan sikhriyyah atau mengolok-olok.
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä w öyó¡o ×Pöqs% `ÏiB BQöqs% #Ó|¤tã br& (#qçRqä3t #Zöyz öNåk÷]ÏiB wur Öä!$|¡ÎS `ÏiB >ä!$|¡ÎpS #Ó|¤tã br& £`ä3t #Zöyz £`åk÷]ÏiB (
wur (#ÿrâÏJù=s? ö/ä3|¡àÿRr& wur (#rât/$uZs? É=»s)ø9F{$$Î/ (
}§ø©Î/ ãLôew$# ä-qÝ¡àÿø9$# y÷èt/ Ç`»yJM}$# 4
`tBur öN©9 ó=çGt y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqçHÍ>»©à9$# ÇÊÊÈ
Artinya:
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka.
dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi
yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan
adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”
C. Efek Psikologis Pelaku Akhlak Madzmumah
Efek psikologis dari pelaku Akhlak Madzmumah
adalah seperti dalam QS. Al-Hujurat 49: 11 sebagaimana tertera di atas. Dalam
ayat tersebut Allah memperingatkan, kalau ada orang yang suka menjelekkan orang
lain, bisa jadi justru yang bersangkutan tanpa sadar tengah menunjukkan kejelekan
dirinya. Secara psikologis, orang yang demikian itu tergolong tidak sehat
mentalnya. Dia tidak rela dan sakit hati jika melihat orang lain melebihi
dirinya hal itu membuat orang tersebut selalu saja ingin mencari kekurangannya,
bukan belajar dari kelebihannya. [10]
Kesehatan mental (Mental Hygiene atau Mental Health) berusaha
membina kesehatan mental dengan memandang manusia sebagaimana adanya. Artinya,
kesehatan mental memandang manusia sebagai satu kesatuan psikosomatis, kesatuan
jiwa raga atau kesatuan jasmani rohani secara utuh. Hilangnya gangguan mental
merupakan tujuan psikoterapi. Mental yang sehat merupakan tujuan kesehatan
mental. Psikoterapi menangani orang sakit untuk disembuhkan dan kesehatan
mental menangani orang yang sehat untuk
dibina agar tidak jatuh menjadi sakit mental. Kedua ilmu itu saling berkaitan.
Psikologi dan agama merupakan dasar atau landasan dan sekaligus sebagai alat
baik untuk menyembuhkan gangguan mentak maupun untuk pembinaan kesehatan
mental. Baik agama maupun psikologi dengan psikoterapi berusaha membentuk,
mengolah, membina dan mengembangkan kepribadian yang utuh, kaya dan mantap. [11]
Adapun bahaya yang
ditimbulkan oleh maksiat atau perbuatan dosa itu seperti di sebutkan oleh Ibnu
Qoyyim rahimullah, sebagai berikut:
1. Terhalangnya ilmu
agama karena ilmu itu cahaya yang diberikan Allah di dalam hati, dan maksiat
mematikan itu.
2. Terhalangnya
rezeki, seperti dalam hadits riwayat Imam Ahmad,
"Seorang hamba bisa terhalang rezekinya karena dosa yang
menimpanya."
3. Perasaan alienasi
pada diri si pendosa yang tiada tandingannya dan tiada terasa kelezatan.
4. Kegelapan
yang dialami oleh tukang maksiat di dalam hatinya seperti perasaan di kegelapan
malam.
5. Terhalangnya
ketaatan.
6. Maksiat memperpendek umur dan menghapus keberkahannya.
7. Maksiat akan
melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata ulama salaf: Hukum kejahatan adalah
kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan melahirkan kebaikan lagi.
8. Orang yang
melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam dosanya sampai dia merasa dirinya
hina. Itu
pertanda-tanda kehancuran.
9. Kemaksiatan
menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan dan kejayaan.
10.
Maksiat merusak
akal, sedang kebaikan membangun akal.[12]
IV. KESIMPULAN
Akhlakul madzmumah adalah perangai atau
tingkah laku pada tutur kata yang tercermin pada diri manusia yang cenderung
melekat pada bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.
Macam-macam akhlak madzmumah yaitu: Ananiyah
(egois), Al- Buhtan (dusta), Al- Ghadlab (Pemarah), Al- Hasad (dengki), Al-
Istikbar (sombong), Al- Ishraf (berlebihan), Al- Ifsad (berbuat kerusakan), Al-
Namimah (mengadu domba), Al- Sikhriyyah (berolok-olok).
Adapun bahaya yang
ditimbulkan oleh maksiat atau perbuatan dosa itu seperti di sebutkan oleh Ibnu
Qoyyim rahimullah, sebagai berikut:
1.
Terhalangnya ilmu agama karena ilmu itu cahaya yang
diberikan Allah di dalam hati, dan maksiat mematikan itu.
2.
Terhalangnya rezeki, seperti dalam hadits riwayat Imam
Ahmad, "Seorang hamba bisa terhalang rezekinya karena
dosa yang menimpanya."
3.
Perasaan alienasi pada diri si pendosa yang tiada
tandingannya dan tiada terasa kelezatan.
4.
Kegelapan yang
dialami oleh tukang maksiat di dalam hatinya seperti perasaan di kegelapan
malam.
5.
Terhalangnya
ketaatan.
6.
Maksiat
memperpendek umur dan menghapus keberkahannya.
7.
Maksiat akan melahirkan maksiat lain lagi, demikian kata
ulama salaf: Hukum kejahatan adalah kejahatan lagi sebagaimana kebaikan akan
melahirkan kebaikan lagi.
8.
Orang yang melakukan dosa akan terus berjalan ke dalam
dosanya sampai dia merasa dirinya hina. Itu pertanda-tanda
kehancuran.
9.
Kemaksiatan
menyebabkan kehinaan. Dan kebaikan melahirkan kebanggaan dan kejayaan.
[1] Yatimin
Abdullah, Studi Akhlak Dalam Perspektif Al-qur’an, (Jakarta: Amzah,
2007), Hlm.56
[2] Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Rajawali
Press, 1992), Hlm.185
[3] Yatimin
Abdullah, Op.Cit, Hlm.14
[4] Ibid, hlm.
15
[5] Sri Rejeki, Dimensi Psikoterapi Suluk Ling-lung Sunan
Kalijaga, (Semarang: Puslit IAIN Walisongo Semarang, 2010), Hlm. 44-45
[6] Muhammad Abdul
Quasem, Etika Al-Ghazali, terj.
Mahyudin, (Bandung: Pustaka, 1988)Hlm.135
[7] Yatimin
Abdullah, Op.Cit, Hlm. 66
[8] Muhammad Abdul
Quasem, Op.Cit. hlm.154
[11] H. Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama Kepribadian Muslim Pancasila, (Bandung:
Sinar Baru Algesindo, 1995), hlm.207-208
[12]
http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/04/pencegahan-akhlakul-madzmumah.html diakses
pada tanggal 12 Juni 2012, jam 12.07
artikel yang menarik. saya juga suka menulis coba lihat tulisan saya tentangmacam-macam akhlak
ReplyDeleteBagus dan menarik untuk dibaca dan semoga bermanfaat
ReplyDeleteMainkan semua jenis permainan dalam 1 User ID dan dapatkan bonus welcome 50% serta bonus deposite 10% tanpa syarat dan Rollingan 1% setiap minggu nya :)
ReplyDeleteARTIKEL SLOT
ARTIKEL POKER
ARTIKEL CASINO
DAFTAR SLOT
DAFTAR POKER
SLOT VAVA
AGEN PLAYTECH
AGEN SLOT GAME
AGEN JOKER123
MABAR99
AGEN POKER ONLINE
BANDAR CEME
AGEN OMAHA
SLOTACE333
AGEN CASINO ONLINE TERBAIK
LIVE CASINO
BANDAR CASINO
CASINO ONLINE
ROULETTE