I.
PENDAHULUAN
Bahan ajar atau sering disebut sebagai materi pelajaran merupakan bagian terpenting
dalam proses pembelajaran, materi pelajaran merupakan inti dari kegiatan
pembelajaran.
Di dalam GBPP PAI disekolah umum dijelaskan bahwa pendidikan Islam adalah
usaha sadar untuk menyiapkan sisi dalam meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan dengan memperhaikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional. Maka dalam makalah ini akan menguraikan lebih rinci tentang
pengembangan bahan ajar PAI disekolah.
II. RUMUSAN MASALAH
A.
Apa Pengertian Bahan Ajar?
B.
Apa Saja Jenis-Jenis Bahan Ajar?
C.
Apa Kriteria dan Sumber Bahan Ajar?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[1]
Menurut Nana Sudjana, bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa
pada saat berlangsungnya proses belajar mangajar. Melaui bahan ajar ini siswa
diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan perkataan lain tujuan yang akan
dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan ajar. Bahan ajar pada hakekatnya
adalah isidari mata pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa
sesuai dengan kurikulum yang digunakannya.[2]
Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi
atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau
instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain:
1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru).
2. Kompetensi yang akan dicapai.
3. Informasi pendukung.
4. Latihan-latihan.
5. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK).
6. Evaluasi.[3]
B. Jenis-Jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Bahan ajar cetak (printed)
Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Yang termasuk dalam
bahan ajar ini, yaitu:[4]
a. Handout, adalah bahan tertulis yang dipersiapkan oleh seorang guru untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik. Contoh: dengan cara mendownload dari
internet, atau menyadur dari sebuah buku.
b. Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
c. Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi
paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebukan
sebelumnya.
d. Lembar kegiatan siswa, adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanyaberupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e. Brosur, adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat
tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi.
f. Leaflet, adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak
dimatikan atau dijahit.
g. Wallchart, adalah bahan cetak, biasanya berupa bagian siklus atau proses atau grafik
yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Contoh: tentang siklus makhluk hidup
binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.
h. Foto atau gambar, sebagai bahan ajar tentu diperlukan satu rancangan yang
baik agar setelah selesai melihatsebuah atau serangkaian foto atau gambar siswa
dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi
dasar.
i.
Model atau maket, adalah bentuk yang dapat dikenal menyerupai
persis benda sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar atau dikecilkan.[5]
2. Bahan ajar dengar (audio)
Media audio adalah media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang pikiran dan
perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.[6]
a. Kaset/piringan hitam/compact disk
Media kaset dapat menyimpan suara yang dapat secara
berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai
bahan ajar. Bahan ajar kaset biasanya digunakan untuk pembelajaran bahasa atau
pembelajaran musik.
b. Radio
Radio adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Program radiodapat
dirancang sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu guru merencanakan
sebuah progam pembelajaran melalui radio. Seperti mendengarkan pengajian
langsung di cenel radio dais yang sedang berlangsung.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)
Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua
jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).[7]
a. Video/Film
Umumnya progam video telah dibuat dalam rancangan
lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan video siswa dapat mengasai satu
atau lebih kompetensi dasar.
b. Orang/nara sumber
Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai
bahan ajar yang dapat dipandang dan didengar, karena dengan orang seseorang
dapat belajar misalnya karena orang tersebut memiliki ketrampilan khusus
tertentu.
4. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material)
Bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, garfik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanyadimanipulasi
untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi.
Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperluakn pengetahuan dan
keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoprasikan peralatan
seperti komputer, kamera video, dan kamera photo. Bahan ajar interaktif
biasanya disajikan dalam bentuk compack disk (CD).
C. Kriteria dan Sumber Bahan Ajar
1. Kriteria materi Pelajaran
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu,
pemilihan materi pelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran
(kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi
bersangkutan.
Kriteria materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem intruksional
dan yang mendasari penentuan startegi belajar mengajar: [8]
a. Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk
mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena
itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
b. Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntutan
dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur.
Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan
spesifikasi materi pelajaran.
c. Relavan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin
berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran
yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi
siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan
sikap, nilai, dan keterampilan.
d. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang
berguna dan mampu hidup mandiri.
e. Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya
memepertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan
keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka
terima di arahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai
dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
f. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik
dan logis
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan
menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah
tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor
perkembangan psikologis siswa.
g. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang
ahli dan masyarakat
Ketika faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi
pelajaran. Buku sumber yang baku pada umumnya disusun oleh para ahli dalam
bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu
lengkap sebagaimana yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber
utama memang adalah guru itu sendiri.
2. Sumber Bahan Ajar
Dalam pembelajaran konvensional sering guru menentukan buku teks sebagai
satu-satunya sumber materi pelajaran. Namun selain buku teks, guru seharusnya
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang lain. sumber materi pelajaran yang
dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai
berikut:[9]
a. Tempat atau lingkungan
Lingkungan merupakan sumber yang sangat kaya sesuai
dengan tuntunan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar, pertama, lingkungan
atau tempat yang sengaja di desain untuk belajar siswa seperti laboratorium,
perpustakaan, ruang internat, dan lain sebagainya. Kedua, lingkungan
yang tidak di desain untuk proses pembelajaran tetapi keberadaannya dapat
dimanfaatkan misalnya halaman sekolah, taman sekolah, kantin, kamar mandi,
mushola atau masjid, dan lain sebagainya. Kedua bentuk lingkungan ini dapat
dimanfaatkan oleh setiap guru karena memang selain memiliki informasi yang
sangat kaya untuk mempelajari materi pembelajaran, juga dapat secara langsung
dijadikan tempat belajar siswa.
b. Orang atau nara sumber
Pengetahuan itu tidak statis akan tetapi bersifat dinamis
yang terus berkembang secara cepat oleh karena itu, kadang-kadang apa yang
disajikan dalam buku teks tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu
pengetahuan mutakhir. Oleh karena itu, untuk mempelajari konsep-konsep baru
guru dapat menggunakan orang-orang yang lebih menguasai persoalan misalnya
dokter, polisi dan sebagainya.
c. Objek
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber
informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang
sesuatu.
d. Bahan cetak dan non cetak
Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi
pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku, majalah,
koran dan sebagainya. Sedangkan bahan ajar non cetak adalah informasi
sebagai materi pelajaran, yang disimpan
dalam berbagai bentuk alat komunikasi elektronik yang biasanya berfungsi
sebagai media pembelajaran misalnya dalam bentuk kaset, video, komputer, CD,
dll.
IV. KESIMPULAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Jenis-jenis Bahan Ajar dibagi menjadi empat, yaitu: Bahan ajar cetak
(printed), Bahan ajar dengar (audio), Bahan ajar pandang dengar (audio visual),
Bahan ajar interaktif (interactive teaching material).
Kriteria materi pembelajaran terbagi menjadi tujuh, yaitu: Kriteria tujuan
instruksional, Materi pelajaran supaya terjabar, Relavan dengan kebutuhan siswa,
Kesesuaian dengan kondisi masyarakat, Materi pelajaran mengandung segi-segi
etik, Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik
dan logis, Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru
yang ahli dan masyarakat.
Sumber Bahan Ajar, meliputi: Tempat atau lingkungan, Orang atau nara
sumber, Objek, dan Bahan cetak dan non cetak.
V. PENUTUP
Demikian makalah ini pemakalah buat. Pemakalah sadar bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca sangat diharapkan agar makalah yang pemakalah buat kedepan dapat lebih baik. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi semuanya, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Djaramah, Syaiful Bahri dan aswan Zain. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010
Harjanto. Perencanaan Pembelajran. Jakarta: Rineka
Cipta. 2005
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosda Karya Offset. 2009
Sadiman, Arief Sukadi dkk. Beberapa Aspek Pengembangan
Sumber Belajar. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. 1988
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2009
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2009
[2] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2009), hlm. 67
[5]Arief Sukadi Sadiman dkk, Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar,
(Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa, 1988), hlm. 186
[7] Syaiful Bahri Djaramah dan aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 124
No comments:
Post a Comment