I.
PENDAHULUAN
Manusia merupakan
mahluk Tuhan yang paling special, special disini karena manusia penuh dengan
dinamika. Dinamika manusia merupakan sebuah ungkapan atau hasil dari pemberian
tuhan yang sangat berharga yaitu akal. Dengan akal inilah manusia berdinamika
tentunyadengsn mahluk lain.
Kelangsungan hidup
manusia sebagai mahluk social tidak terlepas dari kemampuanya mengatur alam
ini. Selanjutnya manusia juga sebagai mahluk social memiliki sikap, perilaku,
kemauan, emosi, orientasi dan juga potensi.
Dalam hal ini, berkaitan dengan manusia
sebagai mahluk social tentunya memerlukan sebuah interaksi dan interaksi
tersebut tentunya juga berhubungan erat dengan perilaku dari manusia itu.
Perilaku manusia dalam dunia social ini juga memiliki andil besar dalam
kelangsungan hidupnya.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana
Pengertian Perilaku Manusia?
B. Bagaimana Perilaku
dalam Teori Sosial ?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan respons dari
stimulus, namun dalam diri individu itu ada kemampuan untuk menentukan perilaku
yang diambilnya. Ini berarti individu dalam keadaan aktif dalam menentukan
perilaku yang diambilnya. Hubungan antara stimulus dan respons ini tidak
berlangsung secara otomatis tetapi individu mengambil peranan dalam menentukan
perilakunya. [1]
Manusia dalam hal ini berarti memiliki kemampuan untuk menentukan perilakunya, dan
tentunya penentuan itu menggunakan akal manusia yang merupakan hadiah terbesar
dari Tuhan, Setelah manusia mendapatkan stimulus seperti yang dikatakan tadi
pada saat itu juga manusia berhak untuk menentukan perilakunya. Dan itu semua
tentunya dilandaskan dengan kesadaran, karena ketika orang tersebut melakukan
sesuatu tanpa dilandasi dengan adanya kesadaran atau bisa dikatakan hilang
kesadaranya, maka hal tersebut tidak bisa
dikatakan sebagai perilaku.
Dalam buku lain juga disebutkan tentang
perilaku manusia sebagai berikut : Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi
dari interaksi antara individu dengan ligkunganya. Dalam Al-Quran disebutkan
tentang dasar-dasar akhlakul karimah sebagaiman tertera dalm surat Al-A’rof
ayat 199: yang artinya “jadilah
engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah
dari orang-orang yang bodoh.” [2]
Semua perilaku pada dasarnya dibentuk atas
intelegensi dan pengalamannya, jadi ketika seorang individu mengalami
intelegensi yang tinggi serta memiliki pengalaman yang banyak maka prilaku
individu tersebut biasanya akan berbeda dengan orang yang minim dengan
keduanya. Kita sering mendengar guru kita menyebutkan istilah “ilmu padi”. Yang
berarti ketika seseorang memiliki ilmu yang banyak dianjurkan untuk rendah
diri, ini berkaitan dengan perilaku individu ketika sorang individu memiliki
intelegensi yang tinggi seharusnya dia mampu menerapkan teori padi tersebut,
namun kenyataanya masih saja orang yang belum bisa menerapkan teori tersebut.
Myers (1983) berpendapat bahwa perilaku itu
merupakan sesuatu yang akan kena banyak pengaruh dari lingkungan. Demikian pula
sikap yang diekspresikan (ekspressed
attitudes) juga merupakan sesuatu yang dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya.
Sedangkan ekspressed attitudes adalah
merupakan perilaku.[3] Dalam
hal ini ketika kita bericara tantang perilaku pasti ada istilah yang sering
kita dengar dan familiar dengan istilah perilaku adalah sikap. Perlu diketahui
bahwa orang tidak dapat mengukur sikap secara langsung, maka yang yang diukur
adalah yang nampak, dan yang nampak tersebut adalah perilaku.
B. Perilaku dalam
Teori Sosial
Manusia tentunya
tidak akan terlepas dengan individu lain, dalam hal ini adalah berperilaku,
ketika perilaku dikaitkan dengan teori social maka akan ditemukan berbagai
macam asumsi-asumsi atau pendapat terkait hal tersebut. Dan teori ini tidak
bisa dilepaskan dari ide yang pernah dilontarkan oleh para pendahulu misalnya
Adam Smith, David Ricardo, John Stuart Mill. Berdasarkan ide-ide mereka
tersebut dikembangkanlah asumsi-asumsi yang mendasari teori tingkah laku
social. Antara lain:
1. Manusia pada dasarnya
tidak mencari keuntungan maximum, tetapi mereka senantiasa ingin mendapatkan
keuntungan dari adanya interaksi yang mereka lakukan dengan manusia lain.
2. Manusia tidak
bertindak secara rasional sepenuhnya, tetapi dalam setiap hubungan dengan
manusia lain, mereka senantiasa berfikir untung dan rugi.
3. Manusia tidak
memiliki informasi yang mencakup semua hal, sebagai dasar untuk mengembangkan
alternatif, tetapi mereka ini paling tidak memiliki informasi meski terbatas
yang bisa untuk mengembangkan alternatif guna memperhitungkan untung rugi
tersebut.
4. Manusia senatiasa
berada pada serba keterbatasan, tetapi mereka ini tetap berkompetisi untuk
mendapatkan keuntungan dalam transaksi dengan manusia lain.
5. Meski manusia
senantiasa berusaha mendapatkan keuntungan dari hasil interaksi dengan manusia
lain, tetapi mereka dibatasi oleh sumber-sumber yang tersedia.
6. Manusia berusaha
memperoleh hasil dalam wujud material, tetapi mereka juga akan melibatkan dan
menghasilkan sesuatu yang bersifat non material, misalnya: emosi, perasaan
suka, sentimen, dan lain-lain.[4]
Berdasarkan asumsi-asumsi
tersebut sudah jelas bahwa manusia pada dasarnya sangat membutuhkan pihak lain
atau manusia lain untuk mengambil sebuah keuntungan, baik itu keuntungan
materiil ataupun moril. Pantas saja jika manusia disebut sebagai mahluk social.
Kemudian teori ini juga memiliki
bentuk-bentuk social, bentuk-bentuk social tersebut adalah :
1. Proposisi
keberhasilan, dalam segala hal yang dilakukan seseorang, semakin sering suatu
tindakan mendapakan ganjaran (mendapat respon yang positif dari orang lain),
maka akan semakin sering pula tindakan dilakukan oleh orang yang bersangkutan.
2. Proposisi Stimulus,
Jika stimulus tertentu merupakan kondisi dimana tindakan seorang mendapatkan
ganjaran, maka semakin serupa stimulus yang ada dengan stimulus tersebut akan
semakin besar kemungkinannya bagi orang itu untuk mengulang tindakannya seperti
yang ia lakukan pada waktu yang lalu.
3. Proposisi nilai,
semakin bermanfaat hasil tindakan seseorang bagi dirinya, maka akan semakin
besar kemungkinan tindakan tersebut diulangi.
4. Proposisi
kejenuhan-kerugian, semakin sering seseorang menerima ganjaran yang istimewa
maka ganjaran tersebut akan menjadi tidak bermakna.
5. Proposisi
persetujuan-perlawanan,
a. Jika seseoramg tidak
mendapat ganjaran seperti yang ia inginkan, atau mendapat hukuman yang tidak ia
harapkan, ia akan menjadi marah, dan akan menjadi besar kemungkinan bagi orang tersebut
untuk mengadakan perlawanan atau menentang, dan hasil dari perilaku semacam ini
akan menjadi lebih berharga bagi dirinya.
b. Bila tindakan
seseorang mendatangkan ganjaran seperti yang ia harapkan bahkan berlebihan,
atau tindakan tersebut tidak mendatangkan hukuman seperti keinginannya, maka ia
kan merasa senang, dan akan semakin besar kemungkinannya bagi orang tersebut
orang tersebut menunjukkan perilaku persetujuan terhadap perilaku yang
dilakukan dan hasil dari perilaku semacam ini akan semakin berharga bagi
dirinya.[5]
Bentuk-bentuk perilaku tersebut sangatlah jelas berkaitan dengan apa yang
manusia itu dapatkan, semakin dia puas akan hasil yang ia dapatkan maka
perilaku yag nampakpun akan berbeda ketika dia tidak mendapatkan keuntugan.
Namun yang paling penting apapun hasil yang di dapat oleh individu, setiap
individu haruslah selalu menanamkan rasa untuk terus mengembangkanya.
Perilaku ini juga berdasarkan sebuah asumsi bahwa tidak ada manusia yang
sama dan tentunya perilakunyapun berbeda, nah ketika terjadi perbedaan perilaku
tersebut biasanya menimbulkan sebuah masalah atau problem. Masalah-masalah ini
nantinya akan memengaruhi lingkungan hidupnya, dan biasanya juga berimbas pada
kebudayaan. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Broinslaw Malinowski bahwa
manusia dihadapi dengan persoalan yang meminta pemecahan serta penyelesaian
olehnya. Terutama usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya (survive).[6]
Jadi perilaku manusia dalam kehidupan social sangat berimbas pada sebuah
kebudayaan.
Dan yang paling penting sebenarnya berkaitan dengan perilaku manusia
adalah tentang adanya sebuah ganjaran dan hukuman, seperti yang telah dipahami
tadi mengenai asumsi-asumsi dan bentuk perilaku, tidak dipungkiri bahwa manusia
memerlukan adanya reward dan punishment. Ketika manusia mendapatan reward atau
ganjaran maka perilaku yang timbul atau ditunjukkanpun tentunya bagus, berbeda
ketika ia mendapatkan sebuah punishment tentunya kekecewaan yang akan muncul.
C. KESIMPULAN
Perilaku manusia merupakan
respons dari stimulus, namun dalam diri individu itu ada kemampuan untuk
menentukan perilaku yang diambilnya. Ini berarti individu dalam keadaan aktif
dalam menentukan perilaku yang diambilnya. Hubungan antara stimulus dan respons
ini tidak berlangsung secara otomatis tetapi individu mengambil peranan dalam menentukan
perilakunya dan dalam penentuan ini manusia manggunakan anugerah terbesar oleh
Tuhan yaitu akal.
Sedangkan bentuk-bentuk
perilaku dalam teori sosial antara lain: Proposisi keberhasilan, Proposisi
Stimulus, Proposisi nilai, Proposisi kejenuhan-kerugian, Proposisi
persetujuan-perlawanan. Dan berkaitan dengan perilaku manusia adalah
tentang adanya sebuah ganjaran dan hukuman, seperti yang telah dipahami tadi
mengenai asumsi-asumsi dan bentuk perilaku, tidak dipungkiri bahwa manusia
memerlukan adanya ganjaran (reward)
dan hukuma (punishment)
D. PENUTUP
Makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kita
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amin....
[1]
Bimo Walgito, “Psikologi Sosial”,
(Jogjakarta: Andi Offset, 2002), hlm. 13-14
[2] Veithzal
Rivai, “Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003), hlm.222.
[3]
Bimo Walgito. Op. Cit. hlm.108
[4]
Zamroni, Pengantar Pengembangan
Teori Sosial, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1992), Cet.1, hlm. 66
[5]
Ibid. hlm. 66-67
[6]
Phil Astrid Susanto, “ Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sosial”, (Bina Cipta: 1983), hlm.122
Mainkan semua jenis permainan dalam 1 User ID dan dapatkan bonus welcome 50% serta bonus deposite 10% tanpa syarat dan Rollingan 1% setiap minggu nya :)
ReplyDeleteARTIKEL SLOT
ARTIKEL POKER
ARTIKEL CASINO
DAFTAR SLOT
DAFTAR POKER
SLOT VAVA
AGEN PLAYTECH
AGEN SLOT GAME
AGEN JOKER123
MABAR99
AGEN POKER ONLINE
BANDAR CEME
AGEN OMAHA
SLOTACE333
AGEN CASINO ONLINE TERBAIK
LIVE CASINO
BANDAR CASINO
CASINO ONLINE
ROULETTE